Rabu, 02 Oktober 2013

Resume Buku Gullan "The Insect" Part 4



BAB IV
Anatomi Luar
Kutikel
Kutikula berfungsi untuk melindungi jaringan hidup serangga dari lingkungan sekitar serta membatasi kehilangan air yang hal tersebut merupakan masalah utama bagi serangga yang hidup di darat. Kutikula`memberikan kekuatan bagi tubuh, embelan tubuh dan juga sebagai bahan pembentuk sayap serangga pterigota.  Kutikulaada yang bersifat kaku dan adapula yang tidak yaitu pada nimfa. Kutikula tidak hanya terdapat pada bagian luar serangga tetapi ada juga yang terdapat didalam yaitu sebagai apodema (pendukung internal dan berfungsi untuk menempelnya otot), pelapis tabung trakea, pelapis beberapa jenis saluran kelenjar dan saluran pencernaan depan (foregut) dan saluran pencernaan belakang (hindgut), pelapis bagian tertentu dari sistem reproduksi.
Lapisan dibawah kutikula yaitu epidermis yang berfungsi untuk mensekresikan kutikula. Secara bersama-sama epidermis dan kutikula disebut integumen yang artinya adalah lapisan terluar serangga yang menutupi jaringan hidup di dalamnya. Jadi, integumen berperan sebagai dinding tubuh serangga.

            Kutikula terdiri dari tiga lapis, yaitu epikutikula dalam, epikutikula luar dan lapisan superfisial. Pada lapisan luar dari kutikula yaitu setelah lapisan superfisial terdapat lapisan semen dan lapisan lilin yang memiliki senyawa kimia (senyawa lipida penolak air/hidrofobik) yang berperan untuk pencegah dehidrasi. lapisan lilin juga bisa menyebabkan beberapa serangga memiliki permukaan tubuh yang berkilauan.
            Lapisan protikula adalah lapisan yang terdapat dibagian bawah epikutikula. Yang terdiri dari endokutikula yang lebih tebal yang ditutupi oleh eksokutikula yang lebih tipis. Bahan penyusun dari protikula disebut kitin yang  membentuk senyawa kompleks dengan protein.
            Kekuatan kutikula terjadi akibat sklerotisasi, yang artinya terjadi proses irreversibel (tidak dapat kembali) yang mengakibatkan kutikula menjadi lebih gelap dan proteinnya menjadi tidak larut dalam air. Hanya eksokutikula yang mengalami sklerotisasi.
Molting adalah peristiwa dan proses yang menyebabkan ekdisis yaitu terlepasnya kutikula lama.

Segmentasi
Segmentasi metamerik  yaitu sejumlah segmen primer tubuh yang sama yang dapat dibedakan secara jelas pada annelida sedangkan pada serangga hanya dapat dilihat pada serangga yang belum tersklerotisasi.
Terdapat dua segmentasi pada serangga, yaitu :
1.      Segmentasi primer adalah susunan bagian tubuh yang dipisahkan oleh celah intersegmen, yang mana celah intersegmen tersebut berfungsi sebagai tempat melekatnya otot longitudinal. Pada imago terletak pada bagian yang telah mengalami sklerotisasi, yaitu mulai dari depan dari lipatan yang membatasi segmen primer tersebut sampai kebelakang, bagian yang tidak tersklerotisasi dari segmen primer tersebut disebut dengan membran konjungtif (penghubung) atau intersegmen.
2.      Segmentasi sekunder berlangsung pada serangga dewasa serta pada berbagai larva serangga. Pada segmentasi sekunder, membran antara segmen tidak bertepatan dengan titik tempat menempel otot longitudinal, tetapi sedikit agak ke anterior. Jadi pada segmentasi sekunder, otot melekat pada bagian yang keras
Penggabungan segmen-segmen menjadi unit fungsional yang disebut dengan tagmosis. Proses tagmosis tersebut menghasilkan daerah yang dikenal dengan sebutan tagmata (daerah) kepala, toraks dan abdomen. 6 segmen menjadi kepala, 3 segmen menjadi toraks dan 11 segmen menjadi abdomen.

Kepala

            Kepala serangga berfungsi untuk :
1.      Pencernaan makanan
2.      Persepsi sebagian besar indra
3.      Mengkordinasikan aktifitas tubuh
4.      Melindungi pusat koordinasi tubuh
Bagian alat mulut mengarah ke ventral (hipognatus), ke anterior (prognatus) dan posterior (opistognatus). Pada serangga dewasa dan nimfa terdapat mata majemuk serta terdapat sepasang antena. Beberapa serangga memiliki mata ocelli yang biasanya tersusun dalam bentuk segitiga
Ada lima komponen dasar dari alat mulut serangga :
1.      Labrum, atau bibir atas dengan permukaan ventral yang disebut epifarinks
2.      Hipofarinks, struktur seperti lidah
3.      Mandibel, atau rahang
4.      Maksila
5.      Labium, atau bibir bawah
Ada beberapa tipe alat mulut serangga, yaitu :
1.      Chewing (menggigit mengunyah)
2.      Chewing lapping (menggigit menjilat)
3.      Cutting sponging (menusuk mengisap)
4.      Filter feeding (menyaring)

Toraks
            Terdiri dari tiga segmen :
1. protoraks
2. mesotoraks
3. metatoraks
Pada setiap segmen tersebut diatas masing-masing memiliki sepasang tungkai. Pada segmen protoraks, tepatnya pada bagian skutum terdapat sepasang sayap pada imago.
Pada tungkai serangga terdapat beberapa segmen yaitu, koksa, trokhanter, femur, tibia, tarsus, serta terdapat claws/kuku.
Semua serangga bersayap membagi permukaan sayapnya dengan pola venasi sayap yang terdiri atas delapan vein, yaitu : precosta, costa, subcosta, radius, media, cubitus, anal dan jugal.

Abdomen
            Dalam bentuk primitif, abdomen terdiri dari 11 segmen. Ada juga yang tereduksi dengan menyatu dengan toraks seperti yang terdapat pada sebagian besar hymenoptera.
            Pada abdomen terdapat spirakel yang terletak diruas 1 sampai 8, segmen 8 sampai 9 berperan sebagai alat genitalia, segmen 10 dapat dipandang sebagai segmen komplit/penyempurnaan pada sebagian besar serangga dan segmen 11 yang berukuran kecil. Terdapat sersi yang bisa digerakkan pada segmen 11.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;