BAB IV
Anatomi Luar
Kutikel
Kutikula berfungsi
untuk melindungi jaringan hidup
serangga dari lingkungan sekitar serta membatasi kehilangan air yang hal
tersebut merupakan masalah utama bagi serangga yang hidup di darat. Kutikula`memberikan
kekuatan bagi tubuh, embelan tubuh dan juga sebagai bahan pembentuk sayap
serangga pterigota. Kutikulaada yang
bersifat kaku dan adapula yang tidak yaitu pada nimfa. Kutikula tidak hanya
terdapat pada bagian luar serangga tetapi ada juga yang terdapat didalam yaitu
sebagai apodema (pendukung internal dan berfungsi untuk menempelnya otot),
pelapis tabung trakea, pelapis beberapa jenis saluran kelenjar dan saluran pencernaan
depan (foregut) dan saluran pencernaan belakang (hindgut), pelapis bagian
tertentu dari sistem reproduksi.
Lapisan dibawah
kutikula yaitu epidermis yang
berfungsi untuk mensekresikan kutikula. Secara bersama-sama epidermis dan
kutikula disebut integumen yang artinya adalah lapisan terluar serangga yang
menutupi jaringan hidup di dalamnya. Jadi, integumen berperan sebagai dinding
tubuh serangga.
Kutikula terdiri dari tiga lapis,
yaitu epikutikula dalam, epikutikula luar dan lapisan superfisial. Pada lapisan
luar dari kutikula yaitu setelah lapisan superfisial terdapat lapisan semen dan
lapisan lilin yang memiliki senyawa kimia (senyawa lipida penolak
air/hidrofobik) yang berperan untuk pencegah dehidrasi. lapisan lilin juga bisa
menyebabkan beberapa serangga memiliki permukaan tubuh yang berkilauan.
Lapisan
protikula adalah lapisan yang terdapat dibagian bawah epikutikula. Yang terdiri
dari endokutikula yang lebih tebal yang ditutupi oleh eksokutikula yang lebih
tipis. Bahan penyusun dari protikula disebut kitin yang membentuk senyawa kompleks dengan protein.
Kekuatan kutikula terjadi akibat
sklerotisasi, yang artinya terjadi proses irreversibel (tidak dapat kembali)
yang mengakibatkan kutikula menjadi lebih gelap dan proteinnya menjadi tidak
larut dalam air. Hanya eksokutikula yang mengalami sklerotisasi.
Molting adalah
peristiwa dan proses yang menyebabkan ekdisis yaitu terlepasnya kutikula lama.
Segmentasi
Segmentasi metamerik
yaitu sejumlah segmen primer tubuh yang
sama yang dapat dibedakan secara jelas pada annelida sedangkan pada serangga
hanya dapat dilihat pada serangga yang belum tersklerotisasi.
Terdapat dua
segmentasi pada serangga, yaitu :
1. Segmentasi primer
adalah susunan bagian tubuh yang dipisahkan oleh celah intersegmen, yang mana
celah intersegmen tersebut berfungsi sebagai tempat melekatnya otot
longitudinal. Pada imago terletak pada bagian yang telah mengalami
sklerotisasi, yaitu mulai dari depan dari lipatan yang membatasi segmen primer
tersebut sampai kebelakang, bagian yang tidak tersklerotisasi dari segmen
primer tersebut disebut dengan membran konjungtif (penghubung) atau
intersegmen.
2. Segmentasi sekunder
berlangsung pada serangga dewasa serta pada berbagai larva serangga. Pada segmentasi
sekunder, membran antara segmen tidak bertepatan dengan titik tempat menempel
otot longitudinal, tetapi sedikit agak ke anterior. Jadi pada segmentasi sekunder,
otot melekat pada bagian yang keras
Penggabungan
segmen-segmen menjadi unit fungsional yang disebut dengan tagmosis. Proses tagmosis
tersebut menghasilkan daerah yang dikenal dengan sebutan tagmata (daerah)
kepala, toraks dan abdomen. 6 segmen menjadi kepala, 3 segmen menjadi toraks
dan 11 segmen menjadi abdomen.
Kepala
Kepala serangga
berfungsi untuk :
1.
Pencernaan makanan
2.
Persepsi sebagian besar indra
3.
Mengkordinasikan aktifitas tubuh
4.
Melindungi pusat koordinasi tubuh
Bagian alat mulut mengarah ke
ventral (hipognatus), ke anterior (prognatus) dan posterior (opistognatus). Pada
serangga dewasa dan nimfa terdapat mata majemuk serta terdapat sepasang antena.
Beberapa serangga memiliki mata ocelli yang biasanya tersusun dalam bentuk
segitiga
Ada lima komponen dasar dari alat
mulut serangga :
1. Labrum, atau
bibir atas dengan permukaan ventral yang disebut epifarinks
2. Hipofarinks,
struktur seperti lidah
3. Mandibel, atau
rahang
4. Maksila
5. Labium, atau
bibir bawah
Ada beberapa
tipe alat mulut serangga, yaitu :
1. Chewing (menggigit
mengunyah)
2. Chewing lapping
(menggigit menjilat)
3. Cutting sponging
(menusuk mengisap)
4. Filter feeding
(menyaring)
Toraks
Terdiri dari tiga segmen :
1. protoraks
2. mesotoraks
3. metatoraks
Pada setiap
segmen tersebut diatas masing-masing memiliki sepasang tungkai. Pada segmen protoraks,
tepatnya pada bagian skutum terdapat sepasang sayap pada imago.
Pada tungkai
serangga terdapat beberapa segmen yaitu, koksa, trokhanter, femur, tibia, tarsus,
serta terdapat claws/kuku.
Semua serangga
bersayap membagi permukaan sayapnya dengan pola venasi sayap yang terdiri atas
delapan vein, yaitu : precosta, costa, subcosta, radius, media, cubitus, anal
dan jugal.
Abdomen
Dalam bentuk primitif, abdomen
terdiri dari 11 segmen. Ada juga yang tereduksi dengan menyatu dengan toraks
seperti yang terdapat pada sebagian besar hymenoptera.
Pada abdomen terdapat spirakel yang
terletak diruas 1 sampai 8, segmen 8 sampai 9 berperan sebagai alat genitalia,
segmen 10 dapat dipandang sebagai segmen komplit/penyempurnaan pada sebagian
besar serangga dan segmen 11 yang berukuran kecil. Terdapat sersi yang bisa
digerakkan pada segmen 11.
0 komentar:
Posting Komentar