Bab 22
Ordo Hemiptera
Hemiptera
dan Homoptera dulunya merupakan ordo tetapi dalam masa yang sekarang mereka
tergabung menjadi Ordo Hemiptera. Mereka memiliki hal yang serupa dan
dikelompokkan oleh para ahli dengan dua subordo yaitu Homoptera dan Heteroptera
(Kepik-Kepikan). Dua subordo ini pada umumnya berbeda secara morfologi.
Kepik adalah
nama umum yang diketahui oleh masyarakat awam mengenai serangga dari ordo
Hemiptera. Karakter dari serangga dari ordo Hemiptera adalah sayap-sayap bagian
depannya yang berbeda dengan sayap dari ordo yang lain. Bagian dasar sayap dari
serangga ini yaitu menebal dan seperti kulit dan pada bagian ujungnya
berkarakter membran atau tipis jadi tipe dari sayap hemiptera disebut dengan
hemelytron/ hemelytra. Ketika serangga ini beristirahat, maka sayapnya yang
bagian membran akan berada secara tumpang tindih diatas abdomen.
Bagian alat
mulut Hemiptera adalah menusuk menghisap karena memiliki modifikasi alat mulut
yang memanjang dan berupa stylet yang memiliki jumlah ruas yang berbeda-beda
berdasarkan spesiesnya. Bagian yang
beruas dari stylet yaitu labium yang berperan sebagai suatu selubung bagi empat
stylet penusuk (dua mandibel dan dua maksila). Pada maksila, membentuk dua
saluran yaitu ada yang berperan sebagai saluran makanan dan ada yang berperan
sebagai saluran air liur.
Sifat-sifat
yang dipakai untuk mengidentifikasi Subordo Heteroptera (Hemiptera)
Yang perlu diamati yaitu antena,
stylet, tungkai, tungkai, abdomen, alat pengeluaran, spirakel, trikobotria dan
sayap serta sifat-sifat umum seperti ukuran, warna dan habitat biasa digunakan
untuk memisahkan famili-famili.
Antena
biasanya empat atau lima ruas, stylet biasanya tiga atau empat ruas. Beberapa
memiliki pronotum yang kurang lebih terbagi dua bagian atau dibagi menjadi
sebuah gelambir anterior dan sebuah gelambir posterior. Pada tungkai hemiptera
memiliki sifat sebagai pemangsa dan termodifikasi sebagai penangkap, biasanya
memiliki femur yang besar pada batas ventro posterior.
Hemelytra
dapat mengalami modifikasi yang lumayan pada kelompok-kelompok yang berbeda
dari kepik dan nama-nama yang khusus diberikan pada bagian-bagian yang berbeda
dari hemelytron. Bagian dasar yang menebal hemelytron itu terdiri dari dua
bagian, korium (kor) dan klavus (cl), yang dipisahkan oleh sutura clavus (cls).
Bagian ujung yang tipis dari hemelytron adalah selaput tipis (mem). Pada
beberapa hemiptera satu garis yang sempit dari korium sepanjang pinggir kosta
adalah batas dari korium yang tinggal oleh satu sutura; ini adalah embolum
(emb).
Gambar
1. Hemelytra Hemiptera A. Lygus
(Miridae); B. Ligyrocorus
(Lygaeidae); C. Orius (Anthocoridae);
D. Boisea (Rhopalidae); E. Nabis (Nabidae); F. Saldula (Saldidae); G. Mesovelia
(Mesovellidae); H. Largus (Largidae).
cl, klavus; cls, sutura clavus; cor, korium; cun, kuneus; emb, embolium; mem,
membran.
Klasifikasi
Hemiptera
Subordo Enicocephalomorpha
-
Famili Enicocephalidae
Subordo Dipsocoromorpha
-
Famili Dipsocoridae
-
Famili Schizopteridae
Subordo Nepomorpha
-
Famili Nepidae
-
Famili Belastomatidae
-
Famili Corixidae
-
Famili Ochteridae
-
Famili Gelastocoridae
-
Famili Naucoridae
-
Famili Notonectidae
-
Famili Pleidae
Subordo Gerromorpha dan
Leptopodomorpha
-
Famili Mesovellidae
-
Famili Hidrometridae
-
Famili Hebridae
-
Famili Macroveliidae
-
Famili Veliidae
-
Famili Gerridae
-
Famili Saldidae
-
Famili Leptopodidae
Subordo-subordo Cimicomorpha dan
Pentatomorpha
-
Famili Thaumastocoridae
-
Famili Tingidae
-
Famili Microphysidae
-
Famili Miridae
-
Famili Nabidae
-
Famili Anthocoridae
-
Famili Cimicidae
-
Famili Polyctenidae
-
Famili Reduviidae
-
Famili Plesmatidae
-
Famili Lygaeidae
-
Famili Largidae
-
Famili Pyrrhocoridae
-
Famili Coreidae
-
Famili Alydae
-
Famili Rhopalidae
-
Famili Cydnidae
-
Famili Thyreocoridae
-
Famili Scutelleridae
-
Famili Pentatomidae
-
Famili Acanthosomatidae
Subordo Homoptera
Pada
serangga yang tergolong dalam subordo Homoptera memiliki ciri-ciri alat mulut
yang mirip dengan Hemiptera yang tergolong serangga penghisap dengan empat
stylet penusuk (mandibel dan maksila). Probosis muncul dari bagian belakang
kepala.
Homoptera
yang bersayap biasanya memiliki empat sayap. Sayap-sayap depan mempunyai sifat
yang seragam seluruhnya, baik berselaput tipis atau agak menebal dan sayap
belakang berselaput tipis. Sayap-sayap pada waktu istirahat biasanya diletakkan
seperti atap di atas tubuh, dengan tepi bagian dalam yang agak tumpang tindih
di bagian ujungnya. Pada beberapa kelompok satu atau kedua jenis kelamin
mungkin tidak bersayap atau individu-individu yang bersayap dan tidak bersayap
dapat terjadi pada jenis kelamin yang sama.
Metamorfosis
serangga ini yaitu sederhana. Siklus
hidup dari serangga ini sangat kompleks, mencakup generasi biseksual dan
partenogenetik, generasi yang bersayap dan tidak bersayap dan kadang-kadang
pergantian yang teratur berdasarkan makanannya. Semua genus dari Homoptera
adalah fitofag atau pemakan tumbuhan serta banyak jenisnya yang berperan
sebagai hama yang merusak tanaman budidaya. Beberapa jenis menularkan penyakit
pada tanaman atau biasa disebut dengan vektor atau pembawa penyakit, beberapa
jenis dari Homoptera berperan sebagai penghasil warna dan zat-zat yang lain.
Antena
dari Homoptera sangat pendek dan seperti rambut-rambut duri, ada spesies yang
memiliki mata ocelli dan adapula yang tidak sedangkan mata majemuk biasanya
berkembang dengan bagus.
Klasifikasi
Homoptera
Ordo Homoptera
memiliki dua subordo yaitu Auchenorrhyncha dan Stenorrhyncha, masing-masing
lebih lanjut dibagi menjadi superfamili dan famili.
Gambar
2.
Struktur seekor peloncat daun, Paraphlepsius
irroratus (Say). A, Pandangan dorsal; B, pandangan anterior kepala. Ant,
antena; ap, appendix; clp. Klipeus; c, mata majemuk; el, elitron atau sayap
depan; fm, femur; fr, frons; ge, gena (pipi); lbr, labrum; lo, lorum; mv,
rangka-rangka sayap tepi; pr, pronotum; oc, mata tunggal; scl2,
mesoskutellum; tb, tibia; ver, vertex.
Subordo Auchenorrhyncha
-
Famili Cicadidae
-
Famili Membracidae
-
Famili Aetallonidae
-
Famili Cercopidae
-
Famili Cicadellidae
Subfamili
Ledrinae
SubFamili
Dorycephalinae
Subfamili
Hecalinae
Subfamili
Megophthalminae
Subfamili
Agallinae
Subfamili
Macropsinae
Subfamili
Idiocerinae
Subfamili
Gyponinae
Subfamili
Iassinae
Subfamili
Penthimiinae
Subfamili
Koebellinae
Subfamili
Coelldiinae
Subfamili
Nioiinae
Subfamili
Aphrodinae
Subfamili
Xestocephalinae
Subfamili
Neocoelidiinae
Subfamili
Cicadellnae
Subfamili
Thyphlocybinae
Subfamili
Deltocephaiinae
Subfamili
Fulgorpidea
-
Famili Delphacidae
-
Famili Derbidae
-
Famili Cixiidae
-
Famili Kinnaridae
-
Famili Dictyopharidae
-
Famili Fulgoridae
-
Famili Achilidae
-
Famili Tropiduchidae
-
Famili Flatidae
-
Famili Acanaloniidae
-
Famili Issidae
Subordo Sternorrhynca
-
Famili Psyllidae
-
Famili Aleyrodidae
-
Famili Aphididae
-
Famili Erlosomatidae
-
Famili Adelgidae
-
Famili Phylloxeridae
-
Superfamili Coccoidea
-
Famili Margarodidae
-
FamiliOrthaziidae
-
Famili Kerridae
-
Famili Coccidae
-
Famili Aclerdidae
-
Famili Cryptococcidae
-
Famili Kermesidae
-
Famili Asterolecaniidae
-
Famili Lecanodiaspididae
-
Famili Cerococcidae
-
Famili Dactylopiidae
-
Famili Diaspididae
-
Famili Conchaspididae
-
Famili Phoenicococcidae
-
Famili Pseudococcidae
-
Famili Erlococcidae
Bab 23
Ordo Thysanoptera
Serangga
bersayap duri adalah serangga kecil yang bertubuh ramping, panjangnya 0,5-5 mm,
mempunyai sayap tetapi ada juga yang tidak memiliki sayap dengan sayap yang
berkembang sempurna dan berjumlah empat, panjang dan sempit dengan beberapa
rangka sayap dan memiliki umbai atau rambut-rambut halus pada sayapnya.
Antena
pendek dan terdiri dari 5-9 ruas, tarsi terdiri dari 1-2 ruas, dengan 1 atau 2
kuku di ujung yang mirip gelembung. Metamorphosis serangga ini ada
dipertengahan yaitu sederhana dan sempurna. Dua instar pertama tidak ada sayap
eksternal dan biasanya disebut larva, pada subordo terebrantia instar ketiga
dan keempat tidak aktif makan, dan mempunyai sayap diluar, instar ketiga
disebut prepupa dan keempat disebut pupa dan terakhir adalah dewasa.
Metamorphosis ini menyerupai metamorphosis sederhana karena itu lebih dari satu
instar sebelum dewasa mempunyai sayap dibagian luar dan bersifat metamorphosis
sempurna karena perkembangan sayap didalam dan terdapat fase pupa.
Bagian
mulut adalah tipe menghisap-mengesek, probosis adalah struktur tidak setangkut,
gemuk, konis dan terletak dibagian posterior bidang ventral kepala. Labrum
membentuk proboscis, maksilla membentuk lasiniae, terdapat 3 buah stilet dan 1
mandible membentuk sisi-sisi. Makanan yang dimakan dalam bentuk cairan, tetapi
spora yang kecil-kecil juga dapat dimakan atau tertelan, namun sebagian besar
adalah pemakan tanaman.
Gambar 3.
Serangga bersayap seperti duri yang berpita merah, Selenothrips rubrocinchus (Giard) (Thripidae). A. Larva, B. Pupa,
D. Imago.
Klasifikasi
ordo thysanoptera terbagi menjadi dua subordo yaitu terebrantia dan tubulifera,
yang berbeda bentuk pada ruas terakhir perut dan perkembangan alat perteluran.
Terebrantia mempunyai ruas perut agak seperti kerucut dan alat peneluran yang
berkembang baik, sedangkan tubulifer mempunyai ruas abdomen yang terakhir
berbentuk seperti tabung dan yang betina tidak mempunyai alat peneluran.
Famili-famili yang termasuk ordo thysanoptera adalah Aelothripidae,
Merothripidae, Heterothripidae, Thripidae, Phlaeothripidae.
Bab 24
Ordo Psocoptera
Kutu
buku (psocid) adalah serangga-serangga yang kecil, bertubuh lunak, panjangnya
kurang dari 6 mm. ada yang mempunyai sayap yang berukuran panjang dan pendek,
ada juga yang tidak memiliki sayap. Antenna yang panjang, tarsi terdiri dari
dua atau tiga ruas, tidak terdapat sersi. Psoptera mempunyai mulut mandibulat,
klipeusnya besar dan agak mengembung dan metamorphosis sederhana.
Gambar 4.
Tahapan-tahapan perkembangan Psocid Ectopsocopsis
cryptomeridae (Enderlein). A. Telur, B. Instar III, C. Instar I, D. Imago
betina, E. Instar VI.
Jenis
yang banyak ditemukan digedung dan rumah-rumah, dan yang ditemukan adalah yang
tidak bersayap, karena mereka sering hidup di antara buku-buku dan
kertas-kertas dan biasanya disebut kutu buku. Terdapat juga psocid yang
sayapnya berkembang baik terdapat dalam kulit kayu, daun-dedaunan, semak-semak
dan kulit kayu atau batu-batuan.
Makan
psocid adalah ganggang dan lumut biasanya dapat memakan ragi, serbuk sari.
Telur dari serangga ini diletakkan secara berkelompok maupun secara tunggal dan
kadang tertutup oleh sutera atau kotoran. Beberapa kelompok hidup dibawah
sarang seperti sarang laba-laba yang terdiri dari sutera yang tipis.
Klasifikasi
dari ordo psocoptera terbagi dalam 3 subordo yaitu subordo trogiomorpha yang
terdiri dari famili Lepidopsocidae, Trogiidae, Psoquillidae, psyllipsocidae,
Prionoglaridae. Subordo Troctmorpha terdiri dari famili Liposcellidae,
Pachytroctidae, Sphaeropsocidae, Amphientomidae. Subordo Psocomorpha terdiri
dari famili Epipsocidae, Ptiloneuroridae, Caecillidae, Amphipsocidae,
Asiopsocidae, Elipsocidae, Philotarsidae, Mesopsocidae, Lachesillidae,
Peripsocidae, Ectopsocidae, Pseudocaecillidae, Trichopsocidae, Archipsocidae,
Hemipsocidae, Myopsocidae, Psocidae.
Bab 25
Ordo Phthiraptera
Serangga
dari ordo ini adalah kutu yang berupa ektoparasit yang kecil tidak bersayap serta
berhabitat pada unggas dan mamalia. Serangga ini seringkali dibagi menjadi dua
ordo yang terpisah yaitu Mallophaga (kutu pengigit) dan Anoplura (kutu
penghisap). Subordo anoplura mengandung beberapa jenis parasite hewan dan
manusia. serangga ini adalah ektoparasit yang menganggu dan beberapa vektor
penyakit yang penting juga. Sedangkan untuk kutu pengigit seperti pada kutu gajah.
Makanan
dari kutu penghisap adalah darah, bagian mulut adalah penghisap dan terdiri
dari tiga stilet penusuk yang secara normal ditarik masuk kedalam kantung
stilet didalam kepala. Stilet dorsal sebagai maksila yang bersatu ke atas dan
bertindak sebagai saluran makanan. Stilet tengah sangat ramping dan mengandung
air liur dan diperkirakan ini adalah hipofaring dan stilet ventral adalah organ
penusuk yang utama dengan struktur seperti saluran mirip talang dan barangkali
adalah labium.
Bila
seekor anoplura makan, stilet dikeluarkan melalui sebuah rostrum dibagian depan
kepala. Tarsi kutu penghisap dilengkapi dengan kait-kait yang kecil dan
berfungsi untuk berpegangan pada rambut atau bulu pada inangnya. Serangga ini
mengalami metamorphosis sederhana, yang betina dari kebanyakan jenis bertelur
50-150 telur dan selalu menempel pada rambut-rambut inangnya.
Famili
yang termasuk ordo phthiraptera adalah Gyropidae, Boopiidae, Menoponidae,
Laemobothriidae, Ricinidae, Philopteridae, Trichodectidae, Echinophthiriidae,
Enderleinellidae, Haematopinidae, Hoplopleuridae, Linognathidae, Pecaroecidae,
Pediculidae, Poliplacidae, Pthiridae.
Gambar 4. 23-2
A. Kutu batang-bulu ayam, Menopon
gallinae (L.) (Menoponidae, pandangan ventral betina; B, kutu panggigit
sapi, Bovicola bovis (L.) (Trochodectidae), pandangan ventral betina; ant,
antena; mxp, palpus maksila; tcl, kuku-kuku tarsus.
0 komentar:
Posting Komentar