Bab 15
Ordo Dermaptera
(Cecopet)
Dermaptera
adalah serangga yang memanjang dan agak gepeng atau pipih yang menyerupai
kumbang pengembara tetapi memiliki capit pada bagian ujung abdomen atau disebut
dengan cerci. Pada serangga dewasa ada
yang memiliki sayap dan adapula yang tidak. Bila bersayap, maka sayap depan
pendek (tegmina atau elytra) dan sayap belakang berselaput tipis dan membulat.
Termasuk metamorfosis sederhana dan memiliki alat mulut tipe pengunyah.
Nama “earwig” berasal dari bahasa inggris yang
menurut kepercayaan kuno bahwa cecopet dapat masuk kedalam telinga manusia,
tetapi pernyataan tersebut tidak memiliki dasar yang logis melainkan
berdasarkan fakta, cecopet tidak menggigit tetapi ketika diganggu maka akan menyerang
dengan capitnya.
Famili-famili
dari ordo dermaptera yaitu, Famili Pygidicranidae, Famili Carcinophoridae,
Famili Labiidae, Famili Labiduridae, Famili Chelisochidae, dan yang paling
banyak adalah dari Famili Forficulidae.
Gambar 1. Sersi
dermaptera, A. Forficula auricularia
L; B. Labia minor (L); C. Doru lineare E. Gambar yang bagian atas
adalah sersi betina sedangkan yang dibawah adalah sersi jantan.
Bab 16
Ordo Plecoptera
(Lalat Batu)
Serangga ini
memiliki ukuran yang kecil dan agak gepeng serta bertubuh lunak dan berwarna
agak kelabu. Habitatnya di tepi danau atau dekat aliran air yang berbatu,
merupakan serangga yang jarang aktif terbang. Sayap depan memanjang dan agak
sempit dan biasanya memiliki serentetan rangka-rangka sayap yang menyilang
antara M dan Cu1 dan antara Cu1 dan Cu2. Sayap
bagian belakang lebih pendek dari pada sayap bagian depan. Memiliki cerci yang
panjang atau pendek. Alat mulut merupakan tipe pengunyah tetapi ada beberapa
yang tidak makan pada serangga dewasa dikarenakan alat mulutnya menyusut.
Ukuran dari pradewasa
ordo ini agak memanjang dengan sersi di ujung abdomen dan insang trakea pada
tubuhnya sehingga menyerupai pradewasa
dari ordo ephemeroptera tetapi ordo psocoptera tidak memiliki filamen pada
bagian tengah, habitatnya di bawah batu yang terdapat di bawah aliran air atau
sepanjang tepi danau, beberapa spesies terdapat di dalam air bawah tanah.
Famili-famili
dari ordo Psocoptera yaitu Pteronarcyidae, Peltoperiidae, Famili Capniidae,
Famili Nemouridae, Famili Leuctridae, Famili Perlidae, Famili Perlodidae,
Famili Chloroperlidae.
Gambar
2. A. Imago, Clioperla clio
Newman (Perlodidae); B. Nimfa
Bab 17
Ordo Embiidina
(Pengayam Jaring-Jaring)
Serangga ini berukuran kecil, serangga
yang jantan memiliki tubuh yang agak gepeng tetapi yang betina dan pradewasa
berbentuk silindris. Kebanyakan spesies memiliki ukuran tubuh kira-kira 10 mm,
tidak memiliki mata tunggal, bagian mulut tipe pengunyah, kepala prognatus atau
mengarah kedepan, tungkainya pendek dan membesar, tarsi tiga ruas dengan femur
belakang yang membesar. Ruas tarsus depan membesar dan mengandung
kelenjar-kelenjar sutera. Sutera tersebut berasal dari struktur bentuk rambut
yang banyak pada permukaan ventral ruas-ruas tarsus dasar dan juga pada
ruas-ruas yang kedua. Serangga jantan ada yang bersayap dan ada juga yang tidak
bersayap atau memiliki sayap yang menyusut. Jantan yang memiliki sayap dan
tidak ini dapat terjadi pada spesies yang sama sedangkan yang betina tidak
memiliki sayap. Ukuran sayap, bentuk dan rangka sayapnya serupa. Abdomennya 10
ruas dengan sisi-sisi ruas yang ke 11 serta memiliki sepasang sersi pada ujung
abdomennya.
Terdapat di daerah tropika, serangga ordo
Embiidina ini merupakan serangga pengayam yang hidup di lorong-lorong sutera
yang dibuat di bawah batu-batuan, di reruntuhan pepohonan, di celah-celah
tanah, di dalam celah-celah kulit kayu serta di tumbuhan-tumbuhan epifit.
Kelenjar ini berasal dari tarsi depannya. Yang dapat mengayam sutera adalah
instar pertama hingga imago. Kebanyakan berkoloni dan terdiri dari induk dan
anak-anaknya. Biasanya pura-pura mati ketika diganggu tetapi dapat pula
bergerak sangatcepat dan berlari mundur ke arah belakang.
Adapun famili-famili yang tergolong
Ordo Embiidina yaitu sebagai berikut:
-
Famili Oligotomidae
-
Famili Anisembiidae
-
Famili Teratembiidae
Gambar 3. Embiidina, Oligotoma saundersii (Westwood). A.
jantan yang bersayap, B. Betina yang tidak bersayap
Bab 18
Ordo Zoraptera
Merupakan
serangga yang kecil dengan panjang kurang dari 3 mm, beberapa jenisnya memiliki
sayap dan ada juga yang tidak. Untuk serangga yang bersayap biasanya berwarna
hitam, serangga ini menyerupai rayap yang kecil dan juga berkelompok.
Ada yang
memiliki sayap dan adapula yang tidak, sayap-sayapnya berjumlah empat serta
berselaput yang tipis, rangka sayapnya menyusut dengan sayap belakang yang
lebih kecil daripada sayap depannya.
Biasanya
serangga yang bersayap, melepaskan sayapnya seperti pada semut yang bersayap
dan juga pada rayap, jadi serangga tersebut meninggalkan potongan sayapnya pada
toraks. memiliki cerci yang pendek yang tidak beruas dan pada bagian ujung
cerci terdapat rambut duri yang panjang serta pada serangga yang memiliki sayap
mempunyai mata majemuk dan tiga mata tunggal sedangkan yang tidak bersayap
tidak memiliki mata majemuk dan mata tunggal. Abdomennya pendek, berbentuk
bulat telur serta beruas 10.
Alat mulut
merupakan tipe pengunyah, tergolong metamorfosis sederhana. Serangga jantan
yang tidak bersayap memiliki ubun-ubun dikepala, contohnya pada Zorotypus hubbardi.
Habitat dari
serangga ini yaitu dibawah lembaran-lembaran kayu yang tertimbun serta
tumpukan-tumpukan serpihan kayu yang digergaji yang lama, beberapa spesies
terdapat di bawah kulit kayu dan kayu-kayu yang sedang membusuk. Makanan
utamanya yaitu spora-spora jamur dan makan arthropoda kecil yang mati.
Gambar 4. Zorotypus
hubbardi Caudell A. Imago bersayap, B. Nimfa yang memiliki bakal sayap, C.
Imago bersayap yang sedang mengembung, D. Imago tidak bersayap
Bab 19
Ordo Isoptera
(Anai-Anai)
Serangga
ini tergolong serangga sosial yang memakan selulosa dan berukuran sedang.
Terdiri dari 1900 jenis didunia. Hidup dengan berkoloni yang masing-masing
memiliki kasta tersendiri, yaitu kasta reproduktif atau ratu, kasta pekerja dan
kasta prajurit serta jantan yang berfungsi untuk mengawini betina atau ratu
lalu segera dikeluarkan dari koloni setelah ratu telah menghasilkan telur.
Hanya
kasta reproduktif yang memiliki sayap yang berjumlah empat atau dua pasang
yaitu sayap depan dan belakang yang berukuran yang sama sehingga disebut dengan
Isoptera serta berselaput tipis. Bagian mulut kasta pekerja dan reproduktif
adalah tipe mengunyah. Memiliki metamorfosis yang sederhana serta nimfa
memiliki kemampuan untuk bisa menjadi salah satu bagian dari tiap kasta.
Terdapat feromon dan hormon yang terdapat pada kasta reproduktif dan kasta serdadu
yang berfungsi sebagai pengatur perbedaan kasta.
Biasanya
rayap membersihkan satu sama lain dengan alat mulut mereka, hal ini disebabkan
oleh adanya daya tarik sekresi yang berasal dari tubuhnya sehingga hal tersebut
terjadi. Mereka hidup di habitat yang lembab atau di bawah tanah, mereka dapat
merusak pohon atau kayu serta ada juga yang merusak bangunan.
Famili
rayap yang sebagai prajurit atau pekerja secara umum yang sering ditemukan
untuk dikoleksi atau di jadikan sebagai penelitian yaitu Famili Termitidae,
Famili Kalotermitidae dan Famili Rhinotermitidae. Sedangkan Famili yang umum
pada serangga yang bersayap atau kasta reproduktif adalah Famili Termitidae,
Famili Kalotermitidae, Famili Rhinotermitidae dan Famili Hodotermitidae.

Gambar 5. Kasta-kasta
rayap A, dewasa bersayap seksual, Amitermes
tubiformans (Buckley), 10x (Termitidae); B. Prajurit bermoncong Tenuirostritermes tenuirostris (Desnecux),
15x (Termitidae), C. Pekerja dan D. Prajurit Prorhinotermes simplex (Hagen), 10x (Rhinotermitidae)
Bab 20
Ordo Mantodea
(Belalang Sembah)
Secara umum
serangga dari ordo ini memiliki pergerakan yang lamban, berukuran yang besar
serta memanjang, penampilannya unik dikarenakan tungkai depan belalang sembah
yang mengalami modifikasi untuk menangkap mangsa. Protoraks sangat memanjang
serta dapat digerakkan yang menempel pada pterotoraks; koksa-koksa depan sangat
panjang dan mobile, femur depan dan tibia memiliki duri-duri yang kuat dan
cocok untuk menangkap korban. Kepala dapat bergerak dengan bebas sehingga
serangga ini merupakan satu-satunya serangga yang dapat melihat kebelakang
pundak mereka. Belalang sembah merupakan pemangsa tingkat tinggi serta
merupakan predator generalis. Belalang sembah merupakan predator yang tidak
aktif mencari mangsa, melainkan hanya menunggu mangsa sambil mengangkat tungkai
depannya ke atas, sehingga posisi tersebut dijadikan nama umum belalang sembah
untuk ordo mantodea.
Belalang
sembah bertelur pada musim dingin, imago betina meletakkan telurnya pada
ranting-ranting dan batang-batang di tumput dalam satu bungkusan seperti busa
atau disebut dengan styoroamlike atau ooteka yang disekresikan oleh betina.
Bungkusan tersebut memiliki jumlah 200 atau lebih telur belalang sembah.
Berdasarkan pengamatan maka apabila telur-telur tersebut dibawa kerumah lalu
dijaga dengan suhu yang hangat maka telur-telur tersebut akan menetas pada
akhir musim dingin atau permulaan musim semi sehingga akan menghasilkan banyak
nimfa belalang sembah, tetapi mereka harus diberikan mangsa yang sesuai dengan
ukuran tubuh mereka yang masih instar satu, apabila tidak diberi mangsa maka
mereka akan saling memakan satu sama lain dan pada akhirnya hanya nimfa yang
paling besar yang bertahan.
Di dunia
Lebih dari 1500 spesies belalang sembah pada 8 famili dari ordo mantodea.
Banyak yang tesebar di daerah tropika sementara di Amerika Serikat dan Kanada
hanya tersebar 20 Spesies yang semuanya termasuk famili Mantidae dari ordo ini.
Belalang
sembah Carolina atau Stagmomantis carolina
(Johannson) memiliki panjang 50 mm adalah yang paling umum dari beberapa
jenis belalang sembah yang terdapat di Negara Amerika Serikat bagian selatan.
Belalang sembah yang paling besar adalah yang berukuran 75-100 mm yang secara
umum terdapat di negara-negara bagian utara di negara Cina yang memiliki nama Tenodera aridifolia.
Biasanya
belalang sembah yang betina memakan belalang sembah yang jantan. Tetapi dalam
bidang pertanian, belalang sembah dapat digunakan sebagai pengendali hama atau
dengan kata lain dapat digunakan sebagai biological
control.

Gambar
6.
Belalang Sembah Carolina, Stagmomantis
carolina (Johannsen)
Bab 21
Ordo
Blattodea
(Kecoa)
Serangga
ini merupakan serangga pengembara dengan lima ruas tarsi, merupakan serangga
tipe pelari atau dengan tungkai kursorial. Betina memiliki sayap yang lebih
kecil dari pada yang jantan. Sersi beruas satu atau banyak dan biasanya cukup
panjang, tergolong serangga omnivora atau pemakan segala.
Habitat
dari kecok adalah biasanya terdapat di pemukiman atau di tempat-tempat yang
kotor sehingga berbau yang tidak enak. Keberadaan kecoa mengakibatkan
terjadinya pencemaran lingkungan yang tadinya bersih menjadi kotor di karenakan
mereka memakan segala jenis benda yang terdapat di rumah.
Famili-famili
untuk ordo Blattodea yaitu sebagai berikut :
-
Famili Polyphagidae
-
Famili Blattellidae
-
Famili Blattidae
-
Famili Blattellidae
-
Famili Blaberidae
-
Famili Blattellidae
-
Famili Cryptoceriddae
-
Famili Blatellidae
-
Famili Blaberidae

Gambar
7.
Beberapa kecoa yang umum. A. Seekor kecoa kayu, Purcoblatta pennsylvanica (De Geer) (Blattellidae); B. Kecoa
Amerika, Periplaneta americana (L.);
C. Kecoa Jerman, Blatella germanica
(L), betina (Blattellidae); D. Kecoa Tmur, Blatta orientalis (L.), jantan
(Blattidae); E. Kecoa Tmur, Blatta
orientalis (L.), betina (Blattidae); F. Kecoa Jerman jantan.
Perbesara
gambar (A Agak diperbesar; B,D,E Kira-kira ukuran sebenarnya; C dan F
perbesaran 2x)
2 komentar:
embiidina sumbernya dapat dari mana ya gan
semoga dibalas
Sumber dari Buku Berjudul "An Introduction To The Study Of Insect" Penulis Donal J Borror
Posting Komentar