Selasa, 10 Desember 2013

Resume Buku Borror Part Dermaptera, Plecoptera, Embioptera, Zoraptera, Isoptera, Mantodea dan Blattode



Bab 15
Ordo Dermaptera
(Cecopet)

            Dermaptera adalah serangga yang memanjang dan agak gepeng atau pipih yang menyerupai kumbang pengembara tetapi memiliki capit pada bagian ujung abdomen atau disebut dengan cerci.  Pada serangga dewasa ada yang memiliki sayap dan adapula yang tidak. Bila bersayap, maka sayap depan pendek (tegmina atau elytra) dan sayap belakang berselaput tipis dan membulat. Termasuk metamorfosis sederhana dan memiliki alat mulut tipe pengunyah.
Nama “earwig” berasal dari bahasa inggris yang menurut kepercayaan kuno bahwa cecopet dapat masuk kedalam telinga manusia, tetapi pernyataan tersebut tidak memiliki dasar yang logis melainkan berdasarkan fakta, cecopet tidak menggigit tetapi ketika diganggu maka akan menyerang dengan capitnya.
Famili-famili dari ordo dermaptera yaitu, Famili Pygidicranidae, Famili Carcinophoridae, Famili Labiidae, Famili Labiduridae, Famili Chelisochidae, dan yang paling banyak adalah dari Famili Forficulidae.
Gambar 1. Sersi dermaptera, A. Forficula auricularia L; B. Labia minor (L); C. Doru lineare E. Gambar yang bagian atas adalah sersi betina sedangkan yang dibawah adalah sersi jantan.
Bab 16
Ordo Plecoptera
(Lalat Batu)

Serangga ini memiliki ukuran yang kecil dan agak gepeng serta bertubuh lunak dan berwarna agak kelabu. Habitatnya di tepi danau atau dekat aliran air yang berbatu, merupakan serangga yang jarang aktif terbang. Sayap depan memanjang dan agak sempit dan biasanya memiliki serentetan rangka-rangka sayap yang menyilang antara M dan Cu1 dan antara Cu1 dan Cu2. Sayap bagian belakang lebih pendek dari pada sayap bagian depan. Memiliki cerci yang panjang atau pendek. Alat mulut merupakan tipe pengunyah tetapi ada beberapa yang tidak makan pada serangga dewasa dikarenakan alat mulutnya menyusut.
Ukuran dari pradewasa ordo ini agak memanjang dengan sersi di ujung abdomen dan insang trakea pada tubuhnya sehingga menyerupai  pradewasa dari ordo ephemeroptera tetapi ordo psocoptera tidak memiliki filamen pada bagian tengah, habitatnya di bawah batu yang terdapat di bawah aliran air atau sepanjang tepi danau, beberapa spesies terdapat di dalam air bawah tanah.
            Famili-famili dari ordo Psocoptera yaitu Pteronarcyidae, Peltoperiidae, Famili Capniidae, Famili Nemouridae, Famili Leuctridae, Famili Perlidae, Famili Perlodidae, Famili Chloroperlidae.
Gambar 2. A. Imago, Clioperla clio Newman (Perlodidae); B. Nimfa
Bab 17
Ordo Embiidina
(Pengayam Jaring-Jaring)

Serangga ini berukuran kecil, serangga yang jantan memiliki tubuh yang agak gepeng tetapi yang betina dan pradewasa berbentuk silindris. Kebanyakan spesies memiliki ukuran tubuh kira-kira 10 mm, tidak memiliki mata tunggal, bagian mulut tipe pengunyah, kepala prognatus atau mengarah kedepan, tungkainya pendek dan membesar, tarsi tiga ruas dengan femur belakang yang membesar. Ruas tarsus depan membesar dan mengandung kelenjar-kelenjar sutera. Sutera tersebut berasal dari struktur bentuk rambut yang banyak pada permukaan ventral ruas-ruas tarsus dasar dan juga pada ruas-ruas yang kedua. Serangga jantan ada yang bersayap dan ada juga yang tidak bersayap atau memiliki sayap yang menyusut. Jantan yang memiliki sayap dan tidak ini dapat terjadi pada spesies yang sama sedangkan yang betina tidak memiliki sayap. Ukuran sayap, bentuk dan rangka sayapnya serupa. Abdomennya 10 ruas dengan sisi-sisi ruas yang ke 11 serta memiliki sepasang sersi pada ujung abdomennya.
 Terdapat di daerah tropika, serangga ordo Embiidina ini merupakan serangga pengayam yang hidup di lorong-lorong sutera yang dibuat di bawah batu-batuan, di reruntuhan pepohonan, di celah-celah tanah, di dalam celah-celah kulit kayu serta di tumbuhan-tumbuhan epifit. Kelenjar ini berasal dari tarsi depannya. Yang dapat mengayam sutera adalah instar pertama hingga imago. Kebanyakan berkoloni dan terdiri dari induk dan anak-anaknya. Biasanya pura-pura mati ketika diganggu tetapi dapat pula bergerak sangatcepat dan berlari mundur ke arah belakang.
Adapun famili-famili yang tergolong Ordo Embiidina yaitu sebagai berikut:
-          Famili Oligotomidae
-          Famili Anisembiidae
-          Famili Teratembiidae
Gambar 3. Embiidina, Oligotoma saundersii (Westwood). A. jantan yang bersayap, B. Betina yang tidak bersayap


Bab 18
Ordo Zoraptera

Merupakan serangga yang kecil dengan panjang kurang dari 3 mm, beberapa jenisnya memiliki sayap dan ada juga yang tidak. Untuk serangga yang bersayap biasanya berwarna hitam, serangga ini menyerupai rayap yang kecil dan juga berkelompok.
Ada yang memiliki sayap dan adapula yang tidak, sayap-sayapnya berjumlah empat serta berselaput yang tipis, rangka sayapnya menyusut dengan sayap belakang yang lebih kecil daripada sayap depannya.
Biasanya serangga yang bersayap, melepaskan sayapnya seperti pada semut yang bersayap dan juga pada rayap, jadi serangga tersebut meninggalkan potongan sayapnya pada toraks. memiliki cerci yang pendek yang tidak beruas dan pada bagian ujung cerci terdapat rambut duri yang panjang serta pada serangga yang memiliki sayap mempunyai mata majemuk dan tiga mata tunggal sedangkan yang tidak bersayap tidak memiliki mata majemuk dan mata tunggal. Abdomennya pendek, berbentuk bulat telur serta beruas 10.
Alat mulut merupakan tipe pengunyah, tergolong metamorfosis sederhana. Serangga jantan yang tidak bersayap memiliki ubun-ubun dikepala, contohnya pada Zorotypus hubbardi.
Habitat dari serangga ini yaitu dibawah lembaran-lembaran kayu yang tertimbun serta tumpukan-tumpukan serpihan kayu yang digergaji yang lama, beberapa spesies terdapat di bawah kulit kayu dan kayu-kayu yang sedang membusuk. Makanan utamanya yaitu spora-spora jamur dan makan arthropoda kecil yang mati.
 
Gambar 4. Zorotypus hubbardi Caudell A. Imago bersayap, B. Nimfa yang memiliki bakal sayap, C. Imago bersayap yang sedang mengembung, D. Imago tidak bersayap

Bab 19
Ordo Isoptera
(Anai-Anai)

            Serangga ini tergolong serangga sosial yang memakan selulosa dan berukuran sedang. Terdiri dari 1900 jenis didunia. Hidup dengan berkoloni yang masing-masing memiliki kasta tersendiri, yaitu kasta reproduktif atau ratu, kasta pekerja dan kasta prajurit serta jantan yang berfungsi untuk mengawini betina atau ratu lalu segera dikeluarkan dari koloni setelah ratu telah menghasilkan telur.
            Hanya kasta reproduktif yang memiliki sayap yang berjumlah empat atau dua pasang yaitu sayap depan dan belakang yang berukuran yang sama sehingga disebut dengan Isoptera serta berselaput tipis. Bagian mulut kasta pekerja dan reproduktif adalah tipe mengunyah. Memiliki metamorfosis yang sederhana serta nimfa memiliki kemampuan untuk bisa menjadi salah satu bagian dari tiap kasta. Terdapat feromon dan hormon yang terdapat pada kasta reproduktif dan kasta serdadu yang berfungsi sebagai pengatur perbedaan kasta.
            Biasanya rayap membersihkan satu sama lain dengan alat mulut mereka, hal ini disebabkan oleh adanya daya tarik sekresi yang berasal dari tubuhnya sehingga hal tersebut terjadi. Mereka hidup di habitat yang lembab atau di bawah tanah, mereka dapat merusak pohon atau kayu serta ada juga yang merusak bangunan.
            Famili rayap yang sebagai prajurit atau pekerja secara umum yang sering ditemukan untuk dikoleksi atau di jadikan sebagai penelitian yaitu Famili Termitidae, Famili Kalotermitidae dan Famili Rhinotermitidae. Sedangkan Famili yang umum pada serangga yang bersayap atau kasta reproduktif adalah Famili Termitidae, Famili Kalotermitidae, Famili Rhinotermitidae dan Famili Hodotermitidae.
Gambar 5. Kasta-kasta rayap A, dewasa bersayap seksual, Amitermes tubiformans (Buckley), 10x (Termitidae); B. Prajurit bermoncong Tenuirostritermes tenuirostris (Desnecux), 15x (Termitidae), C. Pekerja dan D. Prajurit Prorhinotermes simplex (Hagen), 10x (Rhinotermitidae)




Bab 20
Ordo Mantodea
(Belalang Sembah)

Secara umum serangga dari ordo ini memiliki pergerakan yang lamban, berukuran yang besar serta memanjang, penampilannya unik dikarenakan tungkai depan belalang sembah yang mengalami modifikasi untuk menangkap mangsa. Protoraks sangat memanjang serta dapat digerakkan yang menempel pada pterotoraks; koksa-koksa depan sangat panjang dan mobile, femur depan dan tibia memiliki duri-duri yang kuat dan cocok untuk menangkap korban. Kepala dapat bergerak dengan bebas sehingga serangga ini merupakan satu-satunya serangga yang dapat melihat kebelakang pundak mereka. Belalang sembah merupakan pemangsa tingkat tinggi serta merupakan predator generalis. Belalang sembah merupakan predator yang tidak aktif mencari mangsa, melainkan hanya menunggu mangsa sambil mengangkat tungkai depannya ke atas, sehingga posisi tersebut dijadikan nama umum belalang sembah untuk ordo mantodea.
Belalang sembah bertelur pada musim dingin, imago betina meletakkan telurnya pada ranting-ranting dan batang-batang di tumput dalam satu bungkusan seperti busa atau disebut dengan styoroamlike atau ooteka yang disekresikan oleh betina. Bungkusan tersebut memiliki jumlah 200 atau lebih telur belalang sembah. Berdasarkan pengamatan maka apabila telur-telur tersebut dibawa kerumah lalu dijaga dengan suhu yang hangat maka telur-telur tersebut akan menetas pada akhir musim dingin atau permulaan musim semi sehingga akan menghasilkan banyak nimfa belalang sembah, tetapi mereka harus diberikan mangsa yang sesuai dengan ukuran tubuh mereka yang masih instar satu, apabila tidak diberi mangsa maka mereka akan saling memakan satu sama lain dan pada akhirnya hanya nimfa yang paling besar yang bertahan.
Di dunia Lebih dari 1500 spesies belalang sembah pada 8 famili dari ordo mantodea. Banyak yang tesebar di daerah tropika sementara di Amerika Serikat dan Kanada hanya tersebar 20 Spesies yang semuanya termasuk famili Mantidae dari ordo ini.
Belalang sembah Carolina atau Stagmomantis carolina (Johannson) memiliki panjang 50 mm adalah yang paling umum dari beberapa jenis belalang sembah yang terdapat di Negara Amerika Serikat bagian selatan. Belalang sembah yang paling besar adalah yang berukuran 75-100 mm yang secara umum terdapat di negara-negara bagian utara di negara Cina yang memiliki nama Tenodera aridifolia.
Biasanya belalang sembah yang betina memakan belalang sembah yang jantan. Tetapi dalam bidang pertanian, belalang sembah dapat digunakan sebagai pengendali hama atau dengan kata lain dapat digunakan sebagai biological control.
Gambar 6. Belalang Sembah Carolina, Stagmomantis carolina (Johannsen)

Bab 21
Ordo Blattodea
(Kecoa)
            Serangga ini merupakan serangga pengembara dengan lima ruas tarsi, merupakan serangga tipe pelari atau dengan tungkai kursorial. Betina memiliki sayap yang lebih kecil dari pada yang jantan. Sersi beruas satu atau banyak dan biasanya cukup panjang, tergolong serangga omnivora atau pemakan segala.
            Habitat dari kecok adalah biasanya terdapat di pemukiman atau di tempat-tempat yang kotor sehingga berbau yang tidak enak. Keberadaan kecoa mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan yang tadinya bersih menjadi kotor di karenakan mereka memakan segala jenis benda yang terdapat di rumah.
            Famili-famili untuk ordo Blattodea yaitu sebagai berikut :
-          Famili Polyphagidae
-          Famili Blattellidae
-          Famili Blattidae
-          Famili Blattellidae
-          Famili Blaberidae
-          Famili Blattellidae
-          Famili Cryptoceriddae
-          Famili Blatellidae
-          Famili Blaberidae
Permalink gambar yang terpasang
Gambar 7. Beberapa kecoa yang umum. A. Seekor kecoa kayu, Purcoblatta pennsylvanica (De Geer) (Blattellidae); B. Kecoa Amerika, Periplaneta americana (L.); C. Kecoa Jerman, Blatella germanica (L), betina (Blattellidae); D. Kecoa Tmur, Blatta orientalis (L.), jantan (Blattidae); E.  Kecoa Tmur, Blatta orientalis (L.), betina (Blattidae); F. Kecoa Jerman jantan.
Perbesara gambar (A Agak diperbesar; B,D,E Kira-kira ukuran sebenarnya; C dan F perbesaran 2x)

2 komentar:

Unknown mengatakan...

embiidina sumbernya dapat dari mana ya gan
semoga dibalas

Evie Adriani mengatakan...

Sumber dari Buku Berjudul "An Introduction To The Study Of Insect" Penulis Donal J Borror

Posting Komentar

 
;