Minggu, 03 November 2013

Apa pentingnya serangga bagi manusia???



dari segi anthroposentrik atau kepentingan manusia, serangga dapat berperan secara positif dan juga secara negatif bagi manusia, yaitu 90% yang menguntungkan dan sisanya merugikan. Serangga yang menguntungkan yaitu berperan sebagai berikut :
a.       Penyerbuk tanaman yang sangat berperan penting dalam bidang pertanian dikarenakan banyak tanaman yang bergantung terhadap serangga sebagai polinatornya, perbandingan produksi yang dihasilkan oleh tanaman yang menggunakan serangga sebagai polinatornya dengan menggunakan penyerbukan oleh angin dan manusia yaitu dengan menggunakan serangga dapat menghasilkan produk yang jauh lebih besar dan banyak dibandingkan dengan penyerbukan secara alami (angin) maupun buatan (manusia).
b.      Menghasilkan produk yang komersial, seperti penghasil sutera yang berasal dari pupa ulat sutera yang dapat digunakan sebagai bahan pakaian yang dimulai sejak 2500 SM di China, penghasil madu yang bisa mendapatkan nilai produksi hingga 250 juta US dollar di USA; penghasil lak yang merupakan sekresi kutu lak yang berfungsi untuk bahan dasar pernis, piringan hitam dan bahan insulin; penghasil pewarna makanan dan juga bisa digunakan untuk pewarna lukisan dan kosmetik yang berasal dari kutu (scale insects).
c.       Pengurai (detrivora) Bahan Organik, banyak serangga yang berhabitat didalam tanah berperan sebagai saprofag sehingga dapat memperlancar siklus hara dan juga dapat membuat tanah lebih subur dan mendapat oksigen yang lebih baik. Ada juga yang berperan sebagai pemakan bangkai atau zoosaprofag yang dapat dimanfaatkan dalam bidang kedokteran atau khususnya entomologi forensik yang dimana terdapat beberapa serangga pemakan mayat yang secara tidak langsung bisa berperan sebagai pengurai. Beberapa serangga juga berperan sebagai pemakan kotoran atau koprofag yang secara cepat dapat menghancurkan kotoran.
d.      Sebagai salah satu rantai makanan dalam ekosistem, jadi secara ekologi serangga mempunyai peran yang sangat beragam dan seringkali serangga mendominasi rantai makanan di dalam biomassa dan kekayaan spesies. Pada rantai makanan serangga berada pada kelompok detrivora (pengurai), saprofaga (pembusuk), kilofaga (pemakan kayu), fungifora (pemakan jamur), fitofaga (pemakan dan penghisap cairan tanaman/herbivora) dan karnivora (pemakan hewan).
e.       Sebagai Musuh alami, serangga yang berperan sebagai musuh alami ini sudah ada sejak sejak setengah abad yang lalu yang digunakan untuk mengendalikan serangga hama, yang tergolong musuh alami adalah yang berfungsi sebagai predator yaitu serangga yang memakan serangga lain untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. dan parasitoid yaitu serangga menumpang dan memanfaatkan serangga lain untuk kelangsungan hidupnya,  jadi serangga yang berperan sebagai parasitoid meletakkan telurnya di dalam atau diluar tubuh inang (serangga sasaran) hingga telur tersebut menetas dan menjadi larva.
f.        Sebagai bahan makanan, terdapat jenis-jenis serangga yang mengandung protein dan energi yang cukup tinggi dan juga mengandung jenis vitamin dan mineral serangga  yang dapat dikomsumsi oleh manusia tetapi dapat menyebabkan alergi bila dikomsumsi terlalu banyak dan dalam waktu yang lama. Manusia dibeberapa daerah tertentu makan serangga, masyarakat Indonesia menkomsumsi ulat jati, ulat turi, laron dan belalang, masyarakat Meksiko menkomsumsi ulat yang dijual dalam kaleng, masyarakat Thailand mengkomsumsi belastomatidae yang dibuat bumbu masakan dan di masyarakat Afrika menkomsumsi laron dan belalang.   Serangga dapat membentuk 5-10% protein hewani tahunan yang dikomsumsi oleh beberapa penduduk asli di berbagai tempat. Disamping itu banyak serangga yang mempunyai rasa gurih, misalnya seperti rasa kacang. Tetapi secara umum, komposisi asam aminonya kurang ideal sehingga perlu dilengkapi dengan sumber protein yang lain, seperti protein dari tumbuhan. Serangga juga dapat dikonsumsi oleh hewan, misalnya sebagai pakan burung predator yang dipelihara oleh manusia dengan menggunakan jangkrik yang sering diternakkan secara komersial sebagai pakan ikan dan juga kelelawar. dan juga pupa ulat sutera yang sering digunakan sebagai pakan ayam yang kaya akan protein.
g.       Berguna di bidang kedokteran, beberapa produk farmasi dihasilkan dari serangga, Lalat Spanyol digunakan untuk ‘obat’ bagi lelaki di Meksiko, sengat lebah digunakan untuk mengobati reumatik dan alergi serta belatung lalat untuk mengobati luka. Dalam dunia forensik, serangga dari ordo Diptera, Cileoptera, Hymeniptera, dan Lepidoptera dapat digunakan untuk menentukan waktu kematian.
h.      Sebagai model dalam ilmu pengetahuan. Jadi serangga merupakan model yang bermanfaat untuk memahami proses biologi secara umum. Contohnya pada lalat cuka yang memiliki waktu dan generasi pendek, fekunditas tinggi serta mudah dibiakkan dan dimanipulasi dalam skala laboratorium, sehingga sangat ideal digunakan dalam penelitian genetika dan sitologi.
i.          Pemakan Gulma, sebagai herbivora serangga merupakan pengendalian yang efektif dalam menekan populasi gulma di pertanaman budidaya, sehingga hal ini dapat menguntungkan bagi manusia khusunya bagi petani. Tetapi ada juga serangga yang dulunya pemakan gulma beralih menjadi pemakan tanaman budidaya (kentang) yaitu kumbang Colorado.
j.         Dibidang Aestetika, selain sebagai model dalam ilmu pengetahuan, serangga juga digunakan model dalam aestetika, maksudnya berbagai variasi dalam struktur dan warna serangga merupakan hal yang menarik bagi para pecinta seni dengan menggunakannya sebagai model dalam pakaian tradisional dan lukisan batik di Nusantara. Karena keindahannya banyak orang yang menyenangi mengoleksi serangga dan bahkan ada yang mengumpulkan untuk menjual dengan harga yang tinggi. Serangga dengan harga jual yang tinggi yaitu kumbang (Lucanidae) dari Australia seharga 40.000 US dollar.
Serangga yang berperan negatif bagi manusia yaitu sebagai berikut :
a.       Hama tanaman, hampir semua tanaman diserang oleh serangga hama dan juga ada serangga yang menjadi hama pada tanaman pasca panen. Sekitar 1% dari spesies serangga bersifat sebagai hama. Upaya pengendalian hama memerlukan pemahaman mengenai prikehidupan serangga atau ekologi serangga. Hama serangga dapat merugikan petani karena dapat menurunkan produksi panen.
b.      Vektor penyakit pada tanaman, manusia dan hewan, selain merusak langsung, serangga juga dapat berperan dalam vektor penyakit virus pada tanaman.
c.       Merusak bangunan, rayap merupakan serangga yang paling sering merusak bangunan, terutama pada bangunan yang tidak terpakai atau telah lama.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;