Jawab :
-
Pengendalian biologi klasik dimulai di
Australia yaitu dari Kaktus (Opuntia spp.) yang didatangkan ke Australia dan
pada tahun 1925 menjalar pada areal seluas lebih dari 25 juta hektar di daerah
Queensland Australia. Lalu pada tahun yang sama didatangkan Cactobalctis castorum yang larvanya melubangi
Kaktus, Pemilihan serangga ini didasarkan pada tempat asal dimana kaktus
tersebut berasal, yaitu daerah Amerika Selatan. Hasilnya sebanyak 16 juta
hektar lahan yang dulunya ditumbuhi oleh kaktus Opuntia spp. dapat dkendalikan oleh Cactoblastis cactorum sehingga dapat ditanami tanaman holtikutura,
bahkan pada tahun 1965 salah satu kota di Queensland yaitu kota Dalby
mendirikan monument untuk mengenang keberhasilan Cactoblastis cactorum dalam mengendalikan kaktus Opuntia spp. Jadi Cactobalctis castorum merupakan hama atau pengendali gulma kaktus.
-
Sejarah pengendalian klasik yaitu ketika
Negara California mengadakan import jeruk dari Australia pada tahun 1868
kemudian setelah jeruk diperiksa ternyata terdapat juga kutu putih (Icerya purchasi) pada jeruk yang
diimport tersebut, maka kutu (Icerya
purchasi) berkembang biak dan mulai menyerang pertanaman jeruk yang
terdapat di California. Lima belas tahun kemudian Seorang ilmuwan entomologi
pada saat itu yang bernama Charles Valentine Riley menduga hama tersebut
berasal dari kepulauan Mauritius di Pasifik. Kemudian pada tahun 1888 Riley
mengubah dugaan sebelumnya mengenai asal kutu tersebut yaitu menjadi dari
Australia. Kemudian pada tahun yang sama Riley menyarankan pemerintah
California untuk mendatangkan musuh alami yang dapat mengendalikan populasi
kutu putih tersebut. Kemudian musuh alami yang pertama kali didatangkan yaitu Cryptochaetum iceryae (lalat) sebanyak
12.000 ekor yang didatangkan dari Australia, tetapi kurang memperoleh perubahan
sesuai dengan yang diinginkan. Kemudian didatangkan kumbang koksi Rodolia cardinalis ke California secara
bertahap. Rodolia cardinalis yang didatangkan
yaitu berjumlah 129 spesies. Pada 12 April 1888 kumbang Rodolia cardinalis mulai dilepaskan di lapangan untuk mengendalikan
populasi kutu putih. Lalu dengan pengamatan yang terus-menerus didapatkan
kesimpulan bahwa populasi kutu putih mampu menekan populasi kutu putih di
lapangan, satu tahun setelahnya yaitu pada 12 Juni 1889 sebanyak 10.555 kumbang
Rodolia cardinalis dilepaskan ke 228 pertanaman
jeruk yang terdapat kutu putih. Dalam kurun waktu kurang dari satu bulan yaitu
pada tanggal 2 Juli 1889 telah ada laporan bahwa kumbang Rodolia cardinalis dapat berkembang biak di lapangan dan pada akhir
bulan yaitu tanggal 31 Juli 1889 terdapat laporan bahwa populasi kutu putih di
lapangan sudah dapat dikendalikan dengan sempurna. Jadi kesimpulannya selama
dua tahun setelah hama kutu putih datang, pihak Callifornia telah mampu
mengendalikan hama tersebut melalui pengendalian hayati dengan menggunakan
predator Rodolia cardinalis.
0 komentar:
Posting Komentar