Selasa, 25 November 2014 1 komentar

secarik monolog

topeng yang saya kenakan ini tak terlihat, mencoba mengganti topeng setiap waktu kapanpun saya suka, semau saya, sesuka hati saya.

saya bersyukur, ternyata konspirasi semesta memperlihatkan banyak hal kepada saya. walaupun awalnya saya seperti tersesat di hutan belantara yang dimana tidak ada makanan yang layak dimakan dan tempat istirahat yang layak untuk dihuni sehingga sulit memecahkan teka teki konspirasi semesta ini.

disaat kejenuhan mulai berkecamuk di dalam dada, rasa-rasanya mau keluar dari permainan ini, tiba-tiba ada titik cahaya dari sela-sela dedaunan pohon yang menuntun ke arah jalan yang "bisa jadi benar" atau "bisa jadi salah" -entahlah-

apakah ini mimpi??
karena hal-hal yang diperlihatkan sangat diluar nalar manusia, logika saja menyerah untuk memahaminya. mungkin memang saya harus mengikuti cahaya itu, mendekapnya erat-erat dan tentunya tetap percaya bahwa cahaya itu menuntun saya ke jalan yang benar.

waktu terus berjalan tanpa peringatan, musim terus berganti tanpa ampun dan tentu saja kejadian-kejadian yang telah terjadi telah terekam oleh si empunya semesta, oleh si empunya cahaya.
Jumat, 26 September 2014 2 komentar

Review Pelatihan Kutu Putih Singkong vs Parasitoid: Pengelolaan Hama Invasif Asing Berbasis Ekologi

Dramaga, 23 September 2014
Pukul 08.00-17.00 WIB

Jadwal Pelatihan:
08.00 - 08.30 : Pendaftaran Ulang di RS PTN 2
08.30 - 09.00 : Pembukaan oleh Ketua Penyelenggara di RS PTN 2
09.00 - 09.45 : Pest and Disease of Cassava in Southeast  Asia oleh Dr. Kris Wyckhuys di RS PTN 2
Dr. Kris merupakan Peneliti Singkong yang bekerja di CIAT CGIAR www.cgiar.com dengan julukan "Asia Cassava Entomologist". Organisasi atau newsletter atau pusat penelitian dengan slogan A Global Agricultural Research Partnership  ini membahas dan melaporkan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan Pertanian di Dunia. salah satunya mengenai perkembangan populasi kutu putih singkong di dunia. nama internasional dari kutu putih ini adalah pink cassava mealybug, nama ilmiahnya yaitu Phenacoccus manihoti. hama ini merupakan spesifik inang yaitu hanya menyerang tanaman singkong dan mengakibatkan "bunchy top" yaitu bagian pucuk dari tanaman singkong tidak bisa berkembang lagi atau menghambat proses fotosintesis dikarenakan P. manihoti ini mengisap jaringan floem dari daun singkong.

09.45 - 10.00 : Rehat
10.00 - 10.45 : Bioekologi Kutu Putih (Phenacoccus manihoti) Pada Tanaman Singkong oleh Prof. Aunu Rauf di RS PTN 2
Prof. Aunu Rauf menjelaskan tentang bioekologi dari kutu Putih, hama ini berasal dari daerah asal inangnya (singkong) yaitu dari Benua Amerika tepatnya di Negara Brazil dan Paraguay. hama ini masuk ke Afrika pada tahun 1970 dan mengakibatkan kerugian hingga 82% sehingga pada tahun 1990 Pemetintahan Afrika mendatangkan musuh alami dari P.manihoti yang tertinggal di daerah asalnya yaitu Brazil. sehingga populasi kutu putih dapat ditekan dan ini merupakan introduksi musuh alami yang terkenal di dunia pada waktu itu. kemudian pada tahun 2008 hama ini masuk ke Thailand tanpa disertai musuh alaminya lagi sehingga mengakibatkan kerugian juga pada produksi singkong di thailand. lalu pada tahun 2010 pemerintah Thailand mendatangkan musuh alaminya dari Afrika kemudian introduksi tersebut berjalan dengan sukses. Tambahan dari penulis "sekarang tahun 2014 masih ada pembiakan dan pelepasan parasitoid A. lopezi di pertanaman singkong petani di Thailand (wawancara langsung dengan Chidchanok Cheewaprawat dan Areewan sewaktu menjemput mereka di bandara :D). Di Indonesia sendiri, hama ini ditemukan pada Tahun 2010 oleh salah satu mahasiswa yang meneliti hama kutu putih kemudian ditemukan nama spesiesnya yaitu P. manihoti. sehingga Prof. Aunu Rauf, Guru Besar IPB atau Ahli hama membuat proposal pada tahun 2014 dengan mendatangkan musuh alami yang didatangkan ke Afrika dan ke Thailand yaitu Anagyrus lopezi dari Departemen Penyuluhan Pertanian di Thailand. Phenacoccus manihoti merupaka hama yang semua spesiesnya adalah betina yang mampu menghasilkan telur sehingga populasinya dapat meningkat dengan cepat.

10.45 – 11.15 : Pengenalan Kutu Putih pada Tanaman Singkong oleh Dewi Sartiami, Msi di RS PTN 2
Ibu Dewi merupakan Dosen IPB yang saat ini sementara menyelesaikan studi S3 nya di Malaysia. Kutu Putih merupakan famili dari Pseudococcidae. Penjelasan yang sangat bermanfaat dan detail mengenai kutu putih dapat tersampaikan dengan baik yaitu karakteristik morfologi, Prosedur Identifikasi dengan menggunakan preparat slide serta mengidentifikasi spesies dari kutu putih dengan menggunakan kunci determinasi. Sepintas kutu putih yang sering kita lihat tampak sama tetapi jika dilihat secara teliti dan seksama maka terdapat banyak perbedaan dari kutu putih tersebut seperti warna yang sebenarnya ada yang berwarna putih, kuning muda dan merah muda.

11.15 – 12.00 : Praktikum Identifikasi Kutu Putih oleh Dewi Sartiami, Msi, Ms. Chidchanok Cheewaprawat di Laboratorium Bionomi dan Ekologi Serangga
Di laboratorium telah disediakan berbagai jenis kutu putih seperti Phenacoccus manihoti, Paracoccus marginatus, Perrisia virgata dan Pseudococcus Jackbeardsleyi  yang siap untuk diamati dibawah microskop stereo dan compound bagi yang telah dibuat preparat slide.

12.00 – 13.00 : Makan siang dan Sholat
13.00 – 13.45 : Pengendalian Kutu Putih dengan Introduksi Parasitoid oleh Dr. Pudjianto
Dr. Pudjianto merupakan Ketua Program studi Major Entomologi untuk Program Pascasarjana di IPB sekaligus Dosen pengampuh dari Mata Kuliah Pengendalian Hayati Hama Tumbuhan sehingga penjelasan mengenai tata cara introduksi musuh alami dibahas dengan jelas.

13.45 – 14.30 : Mass Rearing of Parasitoid Anagyrus lopezi in Thailand oleh Ms. Chidchanok
Penjelasan mengenai cara pembiakan parasitoid di kurungan secara terperinci dijelaskan oleh Ms. Chidchanok seperti karakteristik dari Anagyrus lopezi, material yang digunakan seperti plastik, tanaman singkong, tanah, kain. Awalnya dimasukkan 5-10 ovisak kedalam satu tanaman yang telah dimasukkan kedalam pot lalu 21-25 hari kemudian akan menjadi instar 3 dan imago. Tekhnik dalam mengambil crawler sama dengan yang kami (Prof. Aunu, Pak Wawan, Pak Budi dan Saya lakukan) yaitu meletakkan sehelai daun atau tanaman baru yang belum terinvestasi kutu putih singkong agar crawler atau instar 1 dari P. Manihoti yang aktif bergerak dapat pindah ketanaman baru tersebut dan dapat juga digunakan tanaman lain yaitu buah labu agar Populasi P.manihoti dapat bertahan untuk digunakan sebagai inang dari A. Lopezi.

14.30 – 15.30 : Praktikum Pembiakan Parasitoid dan Kutu Putih oleh Prof. Aunu rauf, Dr. Kris, Dr. Pudjianto, Ms. Areewan, Dewi sartiami, Msi, Ms. Chidchanok di Lab. Bionomi dan Ekologi Serangga
Penjelasan mengenai cara memelihara parasitoid yang telah dilakukan di laboratorium Ekologi IPB dijelaskan mulai awal dari pembiakan tanaman, pembiakan hama dan pembiakan parasitoid.

15.30 – 15.45 : Rehat
15.45 – 17.00 : Lanjutan Praktikum Pembiakan Parasitoid dan Kutu Putih oleh Prof. Aunu rauf, Dr. Kris, Dr. Pudjianto, Ms. Areewan, Dewi sartiami, Msi, Ms. Chidchanok di Lab. Bionomi dan Ekologi Serangga

Sekian Review Seminar Kutu Putih Singkong Vs Parasitoid dari saya. Semoga Bermanfaat J





Kamis, 11 September 2014 0 komentar

Pelatihan dan Seminar serta Pelepasan Parasitoid Anagyrus lopezi di Indonesia 2014

Parasitoid Kutu Putih Singkong (Anagyrus lopezi) telah sukses sebagai agent pengendali hayati Phenacoccus manihoti. 1981 pelepasan di Afrika.. 2009 pelepasan di Thailand.. dan sekarang 2014 akan ada pelepasan di Indonesia.. mau jadi saksi sejarah??  please join with us :) 


Kamis, 03 Juli 2014 0 komentar

24 tahun yang lalu

24 tahun yang lalu.. tepatnya tanggal 4 Juli 1990.. masa dimana sedang heboh-hebohny piala dunia.. waktu itu pukul 04.00 WITA seorang bayi perempuan lahir dari rahim Ibu yang hebat.. Ny. Hasrawati dan Bayi tersebut memiliki 3 orang kakak, yang pertama seorang perempuan yang lahir pada tahun 1980, yang kedua seorang pria yang lahir 1981 dan yang ketiga seorang perempuan yang lahir 1986 tetapi sayangnya dia Meninggal ketika dilahirkan akibat penyakit Ibu saya yang waktu itu terserang Hipertensi..
Ayah M. Arfah Jama lahir dari keluarga Pertanian.. dan ibu lahir dari keluarga Pelaut dan Pedagang..

24 tahun yang lalu itu kata ibu saya "dulu nak, waktu kamu lahir.. banyak yang nungguin kelahiranmu.. katanya orang2 itu sekalian nonton piala dunia juga.. hehe" dan sekarang.. entah kebetulan atau bagaimana.. piala dunia sedang berlangsung bahkan pas dengan seperempat final piala dunia.. saya tidak mendukung siapa2.. karena saya cinta Indonesia..

Banyak yang mengartikan ulang tahun sebagai hal yang menyenangkan.. banyak juga yang tidak menyenanginya..
Saya tidak tahu alasan orang-orang itu.. entah apa yang spesial di hari ulang tahun.. dan entah apa yang tidak spesial di hari ulang tahun..

Tapi bagi saya.. 4 Juli itu adalah hari bersejarah bagi saya.. saya senang bukan karena usia bertambah..saya juga tidak sedih karena usia bertambah.. intinya saya suka hari kelahiran.. bukan suka/tidak suka hari ulang tahun..

Selamat hari lahir diri sendiri :)
Selamat hari kemerdekaan juga buat negara di planet yang sama dengan Indonesia "Amerika Serikat"

Selasa, 15 April 2014 0 komentar

Parasitoid Pendatang Baru di Indonesia --> Anagyrus lopezi



Proposal dengan tema Pengembangan Sistem Pertanian Adaptif Perubahan Iklim dan Kondisi Lingkungan Lokal yang berjudul Pengendalian Hayati Kutu Putih Singkong, P. manihoti, dengan Parasitoid A. lopezi yang dibuat oleh Prof. Dr. Ir. Aunu Rauf, M.Sc adalah sebagai dasar dalam pemanfaatan parasitoid A. lopezi di Indonesia dalam mengendalikan P. Manihoti pada pertanaman Singkong di Indonesia khususnya di Bogor. Oleh karena itu pegamatan pada biologi, prilaku dan peletakan telur dari parasitoid A.lopezi perlu dilakukan, mengingat bahwa parasitoid ini baru didatangkan di Indonesia sehingga aspek biotik dan abiotik perlu di perhatikan dalam biologi, prilaku dan peletakan telur dari parasitoid A.lopezi

 

 

Literatur Singkat 



Terdapat dua spesies dari hama yang menggunakan encyrtidae sebagai agens hayati  yang sukses besar dan bekerja dengan baik dan dapat membantu dengan sukses pada program pengendalian hama. Dua spesies ini adalah Planococcus kenyae hama pada kopi dan Phenacoccus manihoti  hama pada ubi kayu. 

Pada tahun 1973, dilaporkan bahwa Phenacoccus manihoti mengakibatkan masalah yang sangat serius dalam pada pertanaman ubi kayu di Kongo dan pada tahun 1990 telah memasuki kawasan Afrika  bagian tropik, Phenacoccus manihoti merusak tanaman sehingga sekitar 200 juta penduduk kekurangan karbohidrat, protein dan vitamin (Herren 1987; Herren et al., 1987; Herren dan Neuenschwander 1991; Noyes JS, Hayat M. 1994). 

Telah dilakukan berbagai macam pengendalian hayati yaitu menggunakan parasitoid dan predator tetapi tidak berdampak dengan baik dalam pengendalian Phenacoccus manihoti, beberapa  waktu kemudian telah ditemukan satu spesies parasitoid yang dapat memberikan pengaruh yang spektakuler dalam pengendalian Phenacoccus manihoti pada lahan pertanaman ubi kayu di Nigeria yang disebut dengan ANAGYRUS LOPEZI (Herren dan Lema, 1982; CIBC, 1982; Noyes JS, Hayat M. 1994).
 
Insya Allah ini akan menjadi Penelitian Tugas Akhir saya... mohon doanya ya semoga semuanya berjalan lancar..

for now.. april 2014.. I need some literature for this research.. if u want to give or share some literatur.. please contact me.. thanks before..

CP = email : evie.adriani@gmail.com, tlp : 085299271240, wa : 088808384237

 
;