Dramaga, 23 September 2014
Pukul 08.00-17.00 WIB
Jadwal Pelatihan:
08.00 - 08.30 : Pendaftaran Ulang di RS PTN 2
08.30 - 09.00 : Pembukaan oleh Ketua Penyelenggara di RS PTN 2
09.00 - 09.45 : Pest and Disease of Cassava in Southeast Asia oleh
Dr. Kris Wyckhuys di RS PTN 2
Dr. Kris merupakan
Peneliti Singkong yang bekerja di CIAT CGIAR www.cgiar.com dengan julukan
"Asia Cassava Entomologist". Organisasi atau newsletter atau pusat
penelitian dengan slogan A Global Agricultural
Research Partnership ini membahas dan melaporkan mengenai
hal-hal yang berhubungan dengan Pertanian di Dunia. salah satunya mengenai
perkembangan populasi kutu putih singkong di dunia. nama internasional dari
kutu putih ini adalah pink cassava mealybug, nama ilmiahnya yaitu Phenacoccus
manihoti. hama ini merupakan spesifik inang yaitu hanya menyerang tanaman
singkong dan mengakibatkan "bunchy top" yaitu bagian pucuk dari
tanaman singkong tidak bisa berkembang lagi atau menghambat proses fotosintesis
dikarenakan P. manihoti ini mengisap jaringan floem dari daun singkong.
09.45 - 10.00 : Rehat
10.00 - 10.45 : Bioekologi Kutu Putih (Phenacoccus manihoti) Pada Tanaman
Singkong oleh Prof. Aunu Rauf di RS PTN 2
Prof. Aunu Rauf
menjelaskan tentang bioekologi dari kutu Putih, hama ini berasal dari daerah
asal inangnya (singkong) yaitu dari Benua Amerika tepatnya di Negara Brazil dan
Paraguay. hama ini masuk ke Afrika pada tahun 1970 dan mengakibatkan kerugian
hingga 82% sehingga pada tahun 1990 Pemetintahan Afrika mendatangkan musuh
alami dari P.manihoti yang tertinggal di daerah asalnya yaitu Brazil. sehingga
populasi kutu putih dapat ditekan dan ini merupakan introduksi musuh alami yang
terkenal di dunia pada waktu itu. kemudian pada tahun 2008 hama ini masuk ke
Thailand tanpa disertai musuh alaminya lagi sehingga mengakibatkan kerugian
juga pada produksi singkong di thailand. lalu pada tahun 2010 pemerintah Thailand
mendatangkan musuh alaminya dari Afrika kemudian introduksi tersebut berjalan
dengan sukses. Tambahan dari penulis
"sekarang tahun 2014 masih ada pembiakan dan pelepasan parasitoid A.
lopezi di pertanaman singkong petani di Thailand (wawancara langsung dengan
Chidchanok Cheewaprawat dan Areewan sewaktu menjemput mereka di bandara :D).
Di Indonesia sendiri, hama ini ditemukan pada Tahun 2010 oleh salah satu
mahasiswa yang meneliti hama kutu putih kemudian ditemukan nama spesiesnya
yaitu P. manihoti. sehingga Prof. Aunu Rauf, Guru Besar IPB atau Ahli hama
membuat proposal pada tahun 2014 dengan mendatangkan musuh alami yang
didatangkan ke Afrika dan ke Thailand yaitu Anagyrus lopezi dari Departemen
Penyuluhan Pertanian di Thailand. Phenacoccus
manihoti merupaka hama yang semua spesiesnya adalah betina yang mampu
menghasilkan telur sehingga populasinya dapat meningkat dengan cepat.
10.45 – 11.15 : Pengenalan Kutu Putih pada Tanaman Singkong oleh Dewi
Sartiami, Msi di RS PTN 2
Ibu Dewi merupakan Dosen
IPB yang saat ini sementara menyelesaikan studi S3 nya di Malaysia. Kutu Putih
merupakan famili dari Pseudococcidae. Penjelasan yang sangat bermanfaat dan
detail mengenai kutu putih dapat tersampaikan dengan baik yaitu karakteristik
morfologi, Prosedur Identifikasi dengan menggunakan preparat slide serta
mengidentifikasi spesies dari kutu putih dengan menggunakan kunci determinasi. Sepintas
kutu putih yang sering kita lihat tampak sama tetapi jika dilihat secara teliti
dan seksama maka terdapat banyak perbedaan dari kutu putih tersebut seperti
warna yang sebenarnya ada yang berwarna putih, kuning muda dan merah muda.
11.15 – 12.00 : Praktikum Identifikasi Kutu Putih oleh Dewi Sartiami, Msi,
Ms. Chidchanok Cheewaprawat di Laboratorium Bionomi dan Ekologi Serangga
Di laboratorium telah
disediakan berbagai jenis kutu putih seperti Phenacoccus manihoti, Paracoccus marginatus, Perrisia virgata dan Pseudococcus Jackbeardsleyi yang siap untuk diamati dibawah microskop
stereo dan compound bagi yang telah dibuat preparat slide.
12.00 – 13.00 : Makan siang dan Sholat
13.00 – 13.45 : Pengendalian Kutu Putih dengan Introduksi Parasitoid oleh
Dr. Pudjianto
Dr. Pudjianto merupakan Ketua Program studi Major Entomologi untuk Program
Pascasarjana di IPB sekaligus Dosen pengampuh dari Mata Kuliah Pengendalian
Hayati Hama Tumbuhan sehingga penjelasan mengenai tata cara introduksi musuh
alami dibahas dengan jelas.
13.45 – 14.30 : Mass Rearing of Parasitoid Anagyrus lopezi in Thailand oleh Ms.
Chidchanok
Penjelasan mengenai cara pembiakan parasitoid di kurungan secara terperinci
dijelaskan oleh Ms. Chidchanok seperti karakteristik dari Anagyrus lopezi,
material yang digunakan seperti plastik, tanaman singkong, tanah, kain. Awalnya
dimasukkan 5-10 ovisak kedalam satu tanaman yang telah dimasukkan kedalam pot
lalu 21-25 hari kemudian akan menjadi instar 3 dan imago. Tekhnik dalam
mengambil crawler sama dengan yang kami (Prof. Aunu, Pak Wawan, Pak Budi dan
Saya lakukan) yaitu meletakkan sehelai daun atau tanaman baru yang belum
terinvestasi kutu putih singkong agar crawler atau instar 1 dari P. Manihoti yang
aktif bergerak dapat pindah ketanaman baru tersebut dan dapat juga digunakan
tanaman lain yaitu buah labu agar Populasi P.manihoti dapat bertahan untuk
digunakan sebagai inang dari A. Lopezi.
14.30 – 15.30 : Praktikum Pembiakan Parasitoid dan
Kutu Putih oleh Prof. Aunu rauf, Dr. Kris, Dr. Pudjianto, Ms. Areewan, Dewi
sartiami, Msi, Ms. Chidchanok di Lab. Bionomi dan Ekologi Serangga
Penjelasan mengenai cara memelihara parasitoid yang telah dilakukan di
laboratorium Ekologi IPB dijelaskan mulai awal dari pembiakan tanaman,
pembiakan hama dan pembiakan parasitoid.
15.30 – 15.45 : Rehat
15.45 – 17.00 : Lanjutan Praktikum Pembiakan
Parasitoid dan Kutu Putih oleh Prof. Aunu rauf, Dr. Kris, Dr. Pudjianto, Ms.
Areewan, Dewi sartiami, Msi, Ms. Chidchanok di Lab. Bionomi dan Ekologi
Serangga
Sekian Review Seminar Kutu Putih Singkong Vs
Parasitoid dari saya. Semoga Bermanfaat J
2 komentar:
kalau mau tanya soal hama, boleh nih sama si kakak. kebetulan kami sedang belajar menanam bunga telang yg dipadukan dengan beberapa jenis sayuran. ada jagung, sorgum, daun mint, sereh wangi. pernah coba teh biru bunga telang kan?
salam dari warung martani Prambanan.
iya.. silahkan.. dengan senang hati :) @rita
Posting Komentar