Rabu, 28 November 2012

Flash Back (Edisi SD)




AssalamuAlaikumm..Hallo...haii..
Kali ini saya ngebahas tentang pengalaman cinta monyet saya sejak jaman SD atau lebih tepatnya ngebahas semua hal yang berhubungan dengan Profil saya masih SD. Tunggu dulu..tunggu duluu..mungkin kalian yang membaca postingan ini berfikir jika saya sudah merasakan yang namanya cinta monyet sejak SD ..haha kalian salah karena Cuma bocah-bocah itu yang menyukaiku..xixi..maklum dulu aku itu cantik alias primadona kampus eh sekolah..haha..kalian jangan muntah dulu, masih ada lanjutannya nih, tapi sekarang kebalik kali yah..sekarang bukan primadona tapi perimadongo ckck _ _!!
saya bersekolah di SD Negeri 3 Kasimpureng Kabupaten Bulukumba.
Kelas satu SD : seingat saya..saya tidak ingat apa-apa..ckck
Kelas dua SD : seingat saya..saya tidak ingat apa-apa..ckck
Kelas tiga SD : seingat saya..saya ingat apa-apa yang terjadi, hmm..waktu itu saya memiliki wali kelas yang super duper nyebelin. Sudah pendek gendut jelek lagi. Huh..namanya bu sisi (nama dirahasiakan) saya tidak tahu dia kesekolah niat mengajar atau niat jualan. Iya dia membawa dagangannya untuk dijual kesiswa tanpa sepengetahuan guru-guru lain. Padahal sudah ada kantin yang disediakan sekolah dan saya doyang banget jajan dikantin itu karena makanannya enyak2, yang jualan dikantin sekolah itu istrinya pak sangkala’ (penjaga sekolah) aku paling suka makan manisan dan bakwan nya yang waktu itu masing-masing masih sehargapermen alias seratus rupiah. Hmm balik lagi ke yang guru wali kelas, Kalian pasti heran kok kenapa nggak ada guru lain yang tahu. Yaiyalah dia jualin jajanannya pas lagi ngajar, trus yang paling aku ingat waktu itu jam pelajaran sudah dimulai, bukannya nyuruh kami murid-muridnya ngeluarin buku eh malah disuruh ngeluarin duit buat beli jajanannya. Setelah transaksi selesai dan kami kembali ke bangku masing-masing. Kami lalu naruh tuh kue dilaci eh dia malah nyuruh kami untuk makan tuh kue. Gila kan tuh guru, dan ketika kami semua dengan bodohnya ngikutin sarannya dia sambil makan tuh kue tiba-tiba ada guru lain yang lewat lalu dia segera memberi kode kepada kami untuk menyembuntikan makanan kami di laci. Parah banget kan nih guru.
Waktu itu saya memang masih kecil masih lugu masih polos masih kere sampe sekarang, tapi naluri saya sebagai siswa yang ingin belajar bukan malah makan kue disekolah tiba-tiba keluar, sepulang sekolah saya dan teman-teman saya ke kantor tante saya yang letaknya disamping sekolah, dulu saya belum tau kalau nama kantor itu Diknas alia Dinas Pendidikan Nasional. Saya hanya tahu bahwa tu kantor yang ngurus guru-guru. Setelah sampai disana saya yang masih kecil polos itu curhat ke tante saya kalau wali kelas saya kerjanya Cuma jualan dan maksa kami beli jualannya mendengar itu tante saya hanya manggut-manggut sambil tersenyum. Beberapa hari kemudian wali kelas saya tidak datang setelah saya nanya keguru lain katanya dia di mutasi kesekolah lain. Huaalaahh..haha.aha..senangnya hati ini sorak kemenangan terpancar dari wajah saya dan teman-teman, tapi nggak enak juga sih sama itu ibu, mungkin sampai sekarang saya sudah tamat kuliah dia belum tahu kalau saya yang buat dia dimutasi waktu itu. Hmm..maaf bu, ini buat kebaikan ibu juga agar ibu bisa belajar cara mendidik yang baik.
Kelas  4 SD :  yang saya ingat itu kelas kami tepatnya 4B kedatangan murid baru dari bontang, hmm aku lupa namanya, sebut saya maya. Saat jam istirahat kami semua mulai berkenalan dengannya, aku dengan sok akrab langsung duduk di sampingnya dan teman-teman yang lain juga nyusul, aku melihat dia memegang pulpen yang sangat besar serta memiliki tali alias gantungan yang panjang jadi seperti kalung  dan kami semua kaget melihatnya maklum orang udik, yang tahunya Cuma pulpen snowman saja, katanya dia lagi buming pulpen yang seperti itu di bontang dan ketika aku pegang dan nyoba nulis pake tu pulpen tiba-tiba naluri kehewananku muncul sambil mengendus-endus tulisanku yang cakar ayam itu aku lalu berkata “wah..harum” lalu temanku mulai majuin kepalanya ke arah tulisanku. Ckck..bisa dibayangkan bukan gimana kepala bocah ingusan itu saling berebutan layakna nak anjing yang lagi nyari tulang..ckck..setelah kejadian memalukan itu selesai si maya lalu bilang “sebaiknya jangan dicium karena itu mengandung racun”. APPPPPPAAAAAAAAAAA..sontak kami langsung pinsang berjamaah abis itu mati berjamaah dan dikubur berjamaah. Hehe nggak lah yah Cuma kaget aja. Beberapa lama kemudian pulpen seperti itu baru beredar di sekitar toko samping sekolah kami. Ckck.. tapi pulpen itu cukup tenar kok di jaman SD dulu nggak tau sejak kapan pulpen itu mulai tenggelam.
Satu lagi kejadian yang masih aku ingat yaitu ketika wali kelasku masuk rumah sakit, iya kami sekelas mendatangi rumah sakit, nggak kebayang kan gimana kagetnya orang-orang dirumah sakit ngeliat segerombolan domba mendatangi rumah sakit, karena melihat jumlah kami yang terlalu banyak si suster mempersilahkan kami masuk secara perkelompok alias bergiliran yah sekitar 5 orang sekali masuk, jujur aku lupa nama wali kelasku yang satu ini, hehe maap bu tapi aku masih ingat kok rumahnya dia dan yang lebih penting lagi aku juga masih ingat kalau dia punya anak cowo’ yang ganteng dan suami seorang polisi yang nggak kalah ganteng sama anaknya, hehe. Setelah giliran kelompok ku yang masuk, aku lalu melihat kondisi ibu waliku yang sepertinya sangat mengganaskan sebagian badannya merah, katanya sebelum berangkat kesekolah dia terburu-buru memindahkan air panas alhasil air panasnya tumpah dan mengenai dirinya. Ckck..turut berduka bu.
Masih ada satu lagi dan sepertinya ini yang terakhir yang aku ingat, waktu itu kami belajar IPA , guru memberi tugas kepada masing-masing siswa untuk menanam kacang hijau kedalam gelas plastik dan kami disuruh membawa hasilnya dua hari kemudian. Setelah sampai dirumah dan setelah ayahku pulang dari kantor aku langsung menceritakan padanya tentang tugasku itu, dia hanya menggangguk, aku sebenarnya bisa ngerjain itu sendiri tapi ayahku kan pegawai pertanian, jadi aku berharap hasilnya sangat amat bagus sekali gituuu.. dan ternyata jenk.jenk.jenk aku melihat ayahku menggunakan botol plastik yang dipotong horisontal kemudian dibaringkan. “ayah, aku bilang gelas plastik” kataku tapi ayahku bilang “tidak ada, ini mi saja, lebih bagus ini lebih besar”. Yah aku hanya pasrah menerimanya, aku juga tidak mau mengecewakan ayah kan aku anak yang baik. Hehe. Besoknya disekolah aku datang lebih cepat dari biasanya dan berniat menyembunyikan tanamanku ke laci, setelah itu guru datang dan menyuruh kami meletakkan tanaman masing-masing ke atas meja, akhasil aku langsung menaruh tanamanku ke meja dan sontak seluruh kelas tertawa melihat tanamanku itu. Hikss..malu aku maluu.. sesampainya dirumah aku lalu menceritakan pada ayahku bahwa aku tadi ditertawakan disekolah dan masa ayahku bilang “bagus itu kalau ditertawakan, artinya bagus tanamanmu”, mendengarnya aku langsung pergi dari rumah dan pindah ke keluarga lain. Hehe nggak donk bercanda, I love my family.
By the way aku pikir itu yang terakhir ternyata masih ada lagi nih. Hehe. Seriuss deh ini yang terakhir yang aku ingat dikelas 4 SD, waktu itu pelajaran penjas, yah aku merupakan murid yang tergolong nggak doyan sama aktifitas olah raga, aku nggak pernah mau ikut main kasti kalau sekarang namanya baseball, juga nggak mau ikut main sepak bola. Sebenarnya dulu itu aku orang yang amat sangat lemah dan sempat juga aku di opnama masuk rumah sakit sekitar seminggu karena badanku yang tidak sehat ini terserang penyakit malaria. Itu pertama kali aku di opname dan aku juga masih ingat kok kalau teman-teman sekelas dan bu wali kelas datang menjenguk kalau nggak salah mereka bawa biskuit setoples, makasih teman-teman. Love u folepelll deh :*
Kelas 5 SD : disini aku pertaman kalin kenal yang namanya organisasi, organisasi Pramuka, tiba waktu perkemahan, para murid sangat berantusias untuk mendaftarkan diri ikut perkemahan tetapi aku justru tidak daftar tiba-tiba seorang guru bertanya padaku mengapa aku tidak ikut daftar dan dia juga sempat nanya-nanya soal keluargaku sepertinya dia kenal dekat dengan keluargaku dan aku hanya menjawab, tidak bu makasih, setelah itu keluar pengumuman nama-nama murid yang bisa ikut perkemahan banyak murid yang memasang muka murung karena namanya tidak ada di list pengumuman, aku jadi penasaran siapa saja yang ikut dalam perkemahan itu, setelah itu aku kemudian melihat namaku dengan seenaknya nangkring di sana. Ckck. Pasti ini ulah ibu itu. Hmm..aku jadi tidak enak dengan temanku yang lain. Di tempat perkemahan, aku bingung bagaimana cara menceritakannya lewat tulisan tentang hal yang satu ini, intinya ada kakak kelasku yaitu kelas 6 yang menyampaikan padaku tentang temannya yang juga ikut perkemahan tetapi temannya itu cowo’, aku langsung pasang muka sok jual mahal setelah aku tau bahwa dia menyukaiku, hallahh pikiran anak SD waktu itu aku selalu merasa marah jika ada orang yang menyukaiku (nanti diceritakan dikelas 6), akhirnya belakangan aku sadar setelah selesai perkemahan aku melihatnya dia itu ganteng bo’ dengan wajah putih bersih dan tahi lalat kecil dipipinya, sejak saat itu aku pernah menaruh jari telunjukku ke pipiku dan besoknya aku melihat ada tahi lalat nangkring di situ, serius ini nyata dan masih ada samapi sekarang. Nggak percaya silahkan lihat diriku..hehe nyesel deh dulu jutekin dia. Haha
Kelas 6 SD : amat sangat banyak yang bisa saya ceritakan karena hampir semuanya saya ingat, waktu itu pembagian tempat duduk. Yang pinter dengan yang dongo’. Berhubung aku dongo jadi aku duduk dengan temanku yang pinter namanya a.sri, sampai sekarang kami masih berteman baik kok.
Aku juga ingat selama SD kelas 5 – 6 aku nggak pernah ngikat rambutku, iya habisnya aku nggak mau dikatain sama teman-temanku yang cowo’. Pernah suatu ketika aku kesekolah sambil rambut diikat cacing satu, eh aku malah dikatain wong peihong, siall.
Mahdur kelas 6A, nama teman SD ku yang kata teman-temanku kalau dia menyukaiku, dan lagi-lagi aku jengkel maklum perasaan anak-anak waktu itu aku belum bisa merasakan apa-apa kecuali rasa es krim, pas UAS di SD 10 aku juga masih ingat ketika jam istirahat aku menanyakan harga kacang telur ke penjual dan dia yang menjawabnya, lalu aku langsung masang muka jutek. Dan yang paling aku ingat teman kelas nya dia namanya fira berkata padaku ”tidak mauko sama mahdur evie? Kasihma’” aku langsung kaget mendengarnya dan spontan bilang “ambilmi” ckck..perbincangan yang memalukan. Maaf fira aku terpaksa menceritakan ini ke postinganku abis kamu dulu baga sih.hehe peace. Dan belakangan aku tahu setelah masuk smp bahwa mahdur itu ternyata punya wajah yang manis dan juga ketika aku melewati toko Ruri, toko yang waktu itu terkenal di kabupaten, mungkin kalau di makassar itu ada toko agung nah di bulukumba ada toko ruri, temanku nyeletuk “vie, ini rumahnya mahdur”, seketika aku langsung pinsang, *nyesellll..nyesellll..hehe..sekarang hubunganku sama semuanya baik-baik aja kok, semuanya saya anggap teman baik_ makasih yah buat semuanya, berkat kalian kehidupan SD ku nggak garing..hehe
  

0 komentar:

Posting Komentar

 
;