Gorontalo,
21 Oktober 2016
7
Tahun yang lalu saya memutuskan untuk bergabung dalam sebuah organisasi yang
bergerak dalam bidang kemanusiaan. Namanya KSR PMI UNHAS. Hingga sekarang ini
masih sering berhubungan dengan keluarga besar. Buktinya ketika saya melanjutkan
studi di Jawa, seringkali menyempatkan waktu untuk bertemu dengan keluarga yang
juga sedang berdomisili atau sekedar berkunjung ke Jawa. Tempat tinggal saya
sekarang di Gorontalo, disinipun masih menyempatkan waktu untuk bertemu dengan
keluarga besar KSR PMI UNHAS yang kebetulan bekerja dan berdomisili juga di Gorontalo. Maka bersyukurlah kalian yang telah menjadi keluarga besar KSR PMI
UNHAS, karena selain menambah wawasan mengenai kepalang merahan, kita juga
dapat memperluas sanak saudara dan terus menjalin tali silaturrahmi dimanapun
kita berada.
Anyway,
hari ini dapat kabar dari salah satu anggota dari Diksar 21. Wah, ternyata saya
sudah Tua. Ehm. Lanjut.. Saya diminta untuk menulis semacam narasi yang
menceriterakan pengalaman ketika menjadi relawan saat penanggulangan bencana. Katanya mau dimasukkan dalam buku untuk di share ke Acara Reuni nanti. Saya ingat, kebakaran di Jalan Tinumbu
dan Jalan Kandea, Makassar pada tanggal 25 Mei 2011. Sebelumnya saya pernah
mengikuti pelatihan yang diadakan oleh pihak PMI Cabang Makassar, saya dibagian
tim Assessment. Sehingga pada pada tanggal 27 Mei 2011, saya bersama dengan
teman sediksar Nur Fauzan Azim. Beberapa bulan setelah kejadian ini, beliau menjadi
Ketua KSR PMI UNHAS pada periode 2011/2012.
Ketika
kami tiba di Posko Kebakaran. Sudah terdapat beberapa sembako yang belum
dibagikan kepada korban. Karena belum dilakukan pendataan yang pasti mengenai
jumlah korban yang mengalami kerugian dan kehilangan harta. Pada saat itu saya
dikenalkan oleh ketua RT atau RW di daerah tersebut. Ternyata seorang wanita
separuh baya. Alhasil saya bersama dengan ibu (saya lupa namanya :D) sebut saja
ibu RW, berkunjung ke rumah-rumah yang menjadi amukan si jago merah. Kami
menemui kepala rumah tangga tiap-tiap rumah dan menanyakan jumlah keluarga yang
sehat dan sakit/luka akibat kebakaran, jumlah kerugian, apa saja yang
dibutuhkan yang mendesak dan masih banyak lagi sebenarnya hanya ini yang saya
ingat (secara sudah 5 tahun yang lalu). Hasil pendataan, saya lupa persis jumlahnya, tetapi seingat saya puluhan rumah dan ratusan warga yang menjadi korban amukan si jago merah pada waktu itu.
Foto
dibawah ini (Foto 1) adalah foto sembako yang akan dibagikan ke warga korban kebakaran. Foto yang kedua yaitu foto saya bersama dengan ibu RW dan teman-teman KSR
PT se-Makassar. Ada yang dari KSR PNUP, KSR Stikes Sandi Karsa, KSR Yapma, KSR Univ.
45, KSR UNM dan lain-lain. Foto yang ketiga ini hampir seluruh perwakilan dari
seluruh KSR PT ikut berfoto. Semoga terus terjalin hubungan/kerja sama yang baik
dalam membantu korban bencana untuk tiap KSR PT Se-Makassar.
Terima Kasih
Salam
Evie Adriani