Ordo
Shiponaptera
Pinjal-pinjal adalah serangga yang tidak bersayap yang
kecil dan dewasanya makan darah unggas dan mamalia. Banyak jenis sangat mengganggu karena
gigitan-gigitannya, beberapa bertindak sebagai vector-vektor penyakit, beberapa
bertindak sebagai induk semang antara cacing-cacing pita tertentu dan beberapa
membuat lubang masuk ke dalam induk semang. Tubuh dari seekor pinjal dewasa
sangat gepeng di sebelah lateral dan
diperlengkapi dengan duri-duri yang mengarah ke belakang dan rambut-rambut keras. Kebanyakan pinjal
adalah serangga-serangga peloncat dan miliki tungkai-tungkai yang panjang
dengan koksa-koksa yang sangat besar.
Antenna pendek dan terletak di dalam lekuk-lekuk didalam kepala.
Bagian-bagian mulut adalah tipe pengisap dengan tiga stylet penusuk (epifaring
dan dua stilet maksila) dan kedua palpus
maksila dan labium bagus berkembang. Kedua
jenis kelamin adalah pengisap darah. Mata mungkin ada atau tidak ada.
Metamorphosis sempurna.
Beberapa jenis pinjal (mencakup beberapa yang menyerang
manusia) sangat meluas penyebarannya dan menyerang berbagai macam induk semang
tetapi kebanyakan jenis agak terbatas
baik untuk induk semang maupun penyebaran geografiknya. Kebanyakan jenis
pinjal terbatas induk semangnya pada ordo atau famili yang khusus dan beberapa
terbatas pada satu jenis tunggal induk semang. Kira-kira tiga perempat semua
jenis pinjal adalah parasit-parasit pada hewan pengerat dan kira-kira 5% pada
unggas. Sisanya menyerang berbagai mamalia termasuk manusia.
Pinjal-pinjal berbeda dalam kaitan dengan induk semang,
berkisar dari yang ada pada induk semang hanaya bila makan dan menggunakan
hamper dari seluruh waktu di sarang atau kandang induk semang sampai jenis yang
menggunakan seluruh waktu pada tubuh induk semang. Yang ekstrim dari yang
terakhir adalah terlihat dari pinjal-pinjal tunga, yang betina menggunakan
seluruh waktu hidupnya terkurung di dalam jaringan-jaringan induk semang.
Barangkali kebanayakan pinjal-pinjal terletak antara dua ekstrim ini tetapi informasi untuk ini tidak
banyak diperoleh untuk banyak genera.
Telurnya bervariasi dalam ukuran, bentuk dan warna tetapi
pada kebanyakan jenis berwarna putih, ovoid dan tidak lekat. Seringkali diletakkan ketika dewasa sedang
makan dan segera jatuh ke dalam sarang atau pemukiman induk semang. Periode inkubasi tergantung dari suhu, dapat
beragam dari beberapa hari sampai beberapa bulan. Telur menetas menjadi larva
yang tidak bertungkai, kecil, keputih-putihan, yang dengan renggang tertutup
oleh rambut-rambut seperti duri dan
memiliki sepasang embelan duri-duri dan sepasang embelan ujung yang tumpul.
Tidak terdapat mata. Terdapat tiga instar larva, yang berbeda sedikit kecuali
dalam ukuran, hanya kepala dan bagian
mulut yang bersklerotisasi.
Larva pinjal adalah sangat aktif tetapi jarang terlihat karena tersembunyi di dalam material sarang
induk semang. Mereka makan material organic yang mencakup tetesan darah kering
yang telah ditelan oleh yang dewasa pada waktu makan, material tinja dan
produksi lain dari induk semang dan barangkali material tumbuhan. Apabila
berkembang sepenuhnya, larva mengenyam sebuah kokon sutera di dalam mana
butir-butir pasir dan kotoran lainnya
dimasukan.
Penyakit terpenting ditularkan oleh pinjal-pinjal adalah pes
atau kematian hitam, satu penyakit menular yang akut yang disebabkan oleh Bacillus. Tiga bentuk pes terjadi pada manusia : bubonic, paru-paru
dan septosemik. Tipe bubonic ditularkan oleh pinjal-pinjal. Pes bubonic
adalah satu penyakit yang sangat serius
karena penyakit ini seringkali terjadi dalam bentuk epidemic dan mempunyai
angka kematian yang tinggi. Jadi hewan-hewan pengerat bertindak sebagai
reservoir untuk penyakit tersebut. Pinjal-pinjal dapat menularkan pes dengan
tiga cara : (1) oleh muntahan basili pes pada waktu menggigit sebagai akibat
dari penyumbatan saluran pencernaan oleh
gumpalan-gumpalan basili, (2) oleh tinja-tinja pinjal yang terinfeksi yang
digarukkan masuk ke dalam kulit, (3) oleh induk semang yang menelan seekor pinjal yang terinfeksi.
Ciri-ciri yang dipakai dalam
identifikasi Siphonaptera
Kepala
Terdiri dari bagian anterior dan posterior terpisah oleh satu lekuk miring pada
masing-masing sisi yaitu fossa antenna. Bagian preantena dari kepala mengandung
bagian-bagiana mulut maupun mata dan duri-duri gena apabila ini ada. Mata
bervariasi mulai dari yang berkembang baik
sampai yang sama sekali tidak ada dan menyerupai mata tunggal
strukturnya. Duri-duri gena mungkin ada atau tidak. Bila didapatkan mungkin
tersusun dari 2 sampai 15 atau lebih
duri pada masing-masing sisi. Daerah frons kepala biasanya mengandung sebuah
jendolan frons. Ujung-ujung bagian atas dari lekuk antenna kadang-kadang
dihubungkan oleh sebuah sutura antar antenna dengan tepi-tepi yang mengeras
bagian dalam. Secara kolektif struktur-struktur ini membentuk falks (struktur
bulan sabit).
Toraks
Protoraks agak berbentuk huruf L, terdiri dari sebuah
pronotum dorsal yang melengkung dan posternosom yang berbentuk talang yang
terletak di sebelah ventral. batas belakang pronotum seringkali mengandung satu
sisir dari duri-duri yang berpigmen. Sklerit plerosternum mesotoraks biasanya
terbagi menjadi sebuah mesepisternum anterior
dan satu mesepimeron posterior oleh satu batang pleura vertical. Mesotoraks juga mempunyai satu batang pleura,
tetapi ini mungkin menyusut yang telah
hilang kemampuannya untuk meloncat.
Tungkai
Rambut kaku yang berbentuk duri pada koksa adalah
rambut-rambut yang gemuk biasanya terletal dekat ujung koksa. Garis geligi
bagian dalam pada koksa menebal biasanya kelihatan pada specimen yang
dijernihkan dengan bahan kimia sebagai
satu garis yang gelap yang meluas sepanjang koksa.
Abdomen
Abdomen adalah sepuluh ruas tetapi ruas pertama yang
menyusut (tidak mempunyai sternum) dan ruas 8-10 dimodifikasi menjadi struktur
paragenital yang dipakai secara ekstensif pada identifikasi jenis. Beberapa jenis mempunyai sebuah
striarium yaitu sebuah daerah striae
yang sejajar dan tersusun berdekatan pada metepimeron atau ruas abdomen dasar. Sesilium adalah satu keeping yang terletak pada ujung abdomen pada sisi dorsal tubuh tepat dibelakang
tergum abdomen akhir yang tidak mengalami modifikasi.
Klaifikasi Siphonaptera
Famili Hystrichopsyliidae
Adalah salah satu yang terbesr di dalam ordo ini. Keebanyakan meyerang hewan
pengerat kecil dan hewan pemakan serangga.
Famili Ctenophthalmidae
Adalah famili kedua yang terbesar. Famili ini menyerang
hewan pengerat kecil. Terdapat beberapa subfamili dalam famili ini yaitu
Ctenopthalminae yang bertindak sebagai parasit hewan pengerat, tikus dan tikus
celurut; Neopsyllinae yang bertindak sebagai parasit hewan pengerat seperti
chipmunks, tupai tanah, tikus sawah dan tikus rumah; Anomiosyllinae yang
bertindak sebagai parasit hewan pengerat kecil; dan Stenoponiinae yang juga
menyerang hewan pengerat kecil.
Famili Ceratophyllidae
Famili ini adalah famili pinjal terbesar dan menyerang
hewan-hewan pengerat dan unggas. Terdapat beberapa subfamili yaitu subfamili
Ceratophyllinae yang menyreang hewan pengerat; Leptopsyllinae yaitu parasit
yang menyerang tikus dan penyebarannya di seluruh dunia; Amphipsyllinae yaitu
parasit pada hewan pengerat kecil dan kelinci.
Famili Ischnopsyllidae
Merupakan parasit pada kelelawar-kelelawar.
Famili Rhopalopsyliidae
Merupakan kelompokNeotropik yang menyerang hewan pengerat
kecil dan opossum.
Famili Vermipsyliidae
Merupakan kelompok yang terkecil dan menyerang hewan
karnivora seperti beruang, srigala, musang dan rakun.
Famili Pulicidae
Merupakan salah satu famili yang besar. Terdiri dari
beberapa subfamili yaitu subfamili Xenopsyliinae yang merupakan pinjal tikus
dan vektor penyakit tifus; Archaeopsyllinae yaitu pinjal yang menyerang kucing
dan anjing dan kadang-kadang menyerang manusia; Hectopsyllinae yang merupakan
parasit walet karang; Pulicinae yaitu pinjal yang menyerang unggas, yang dewasa
cenderung berkelompok dan dapat menyerang manusia; Spilopsyllinae yaitu parasit
pada burung-burung laut, kelinci dan tupai tanah.
Famili Tungidae
Yaitu parasit yang agak permanen saat dewasa. Bertelur
dengan membenamkan diri pada kulit inangnya dan membentuk seperti luka pada
inangnya
Ordo
Mecoptera
(Lalat-lalat
Kalajengking dan Lalat-lalat Menggantung)
Lalat
kalajengking dan lalat menggantung adalah serangga yang bertubuh langsing,
berukuran sedang (kira-kira panjangnya 9-22 mm), dengan kepala yang memanjang
di bawah mata sebagai suatu probosis atau rostrum. Rostrum terbentuk dari
perpanjangan klipeus. Permukaan posteriornya terdiri sebagian besar dari
maksila dan labium yang memanjang, namun mandibel umumnya tidak memanjang dan
terletak di ujung bawah rostrum. Umunya mecoptera memiliki dua pasang sayap
yang panjang, selaput tipis yang sempit. Sayap depan dan belakang serupa ukuran
dan bentuk dan memilki venasi sayap yang mirip.
Venasi
sayap Mecoptera sangat dekat dengan pola umum yang dihipotesiskan oleh Comstock, dengan hampir venasi sayap
longitudinal dan cabang cabang mereka didapatkan dan dengan venasi sayap
melintang yang banyak. Sifat venasi sayap yang jelas dari ordo ini adalah
persenyawaan dalam sayap belakang dari Cu1 dengan M dengan jarak yang pendek
dekat dasar sayap, dan persenyawaan yang serupa dari Cu2 dengan 1A. Pada sayap
depan Bittacidae, kelihatannya Cu1 bersatu dengan M dalam jarak yang pendek.
Mecopptera
mengalami metamorfosis sempurna, dengan perkembangan yang cukup cepat dari
larva yang diikuti oleh tahapan prepupa yang lama. Pupasi terjadi di dalam
sebuah ruangan yang oblong yang digali oleh larva di dalam tanah. Larva dari
Panorpidae dan Bittacidae berbentuk erusiform, denga prolegs yang melancip,
pendek pada ruas abdomen 1-8. Sedangkan larva dari dua famili tersebut agak
scarabaeiform, tanpa proleg, tetapi mereka tidak memiliki kuku-kuku tarsus dan
memiliki tungkai tengah dan belakang yang menjorok ke lateral lebih dari
tungkai depan. Larva dari Ponorpidae istimewa di antara larva holometabola pada
Mecoptera karena memiliki mata majemuk kira-kira 30 ommatidia masing-masing.
Mecoptera merupakan salah satu ordo Holometabola yang paling primitif dan umum.
Fosil Mecoptera pertama kali ditemukan di lapisan jaman premium yang rendah,
dan pada waktu itu Mecoptera rupa-rupanya salah satu dari ordo yang penting.
Lebih banyak lagi famili dan genera yang dikenal sebagai fosil daripada
keberadaanya sekarang ini.
Gambar
1.
Imago Jantan Scorpionfly (Panorpa helena
Byers) dan Larva Hangingfly (Bittacus)
Klasifikasi
Mecoptera
Lima famili Mecoptera diwakili di
Amerika Utara, terdapat empat famili lain, terbatas di Amerika Selatan bagian
selatan dan daerah Australia. Spesimen yang penting yang dijumpai oleh
pengumpul biasa hanya termasuk dua famili, Panorpidae dan Bittacidae. Famili
Mecoptera dikelompokkan berdasarkan venasi sayap dan struktur tarsus, namun
klasifikasi itu ditunjang oleh rincian morfologi yang dewasa dan larva,
kebiasaan makan, dan aspek-aspek biologi lain dari serangga tersebut.
Famili
Panorpidae - lalat Kalajengking
Dalam
famili ini embelan alat kelamin jantan membesar, membentuk satu struktur
seperti tonjolan yang dibawa di atas punggung, menyerupai sengat seekor
kalajengking. Abdomen betina meruncing dibagian posterior dan mengandung duaa
sersi ujung seperti duajari yang pendek. Umumnya famili ini berwarna coklat
kotor agak kekuningan, namun beberapa ada yang berwarna agak gelam hampir
hitam. Sayap sayap umumnya melintang berpita dengan bintik yang tersebar, atau
mereka hanya berbintik. Lalat kalajengking ini umumnya ditemukan pada tumbuhan
berdaun lebar, pendek , pada tepi-tepi hutan atau ditempat terlindung yang
terbuka di bawah pohon tahunan. Imago dan larva terutama makan serangga yang
mati, kurang umum pada zat-zat hewan yang mati lainnya. Imago terkadang memakan
serangga yang terperangkap di sarang laba-laba. Terdapat kira-kira 40 jenis di
Amerika Utara bagian timur, semuanya termasuk genus Holarktik Panorpa. Beberapa jenis tersebar luas,
seperti P. helena Byers, namun
umumnya memiliki kisaran-kisaran terbatas secara ekologik dan geologik.
Famili
Bittacidae - lalat menggantung
Merupakan
serangga yang bertubuh ramping, panjangnya kira-kira 12-22 mm, berwarna coklat
kekuningan muda, dengan tungkai ramoing yang pamjang dan sayap yang sempt.
Mereka menyerupai lalat yang bertungkai panjang dan ramping, terutama pada
waktu penerbangan. Sayap mereka lebih sempit dekat dasar daripada pada sayap
Panorpidae. Bersifat predator, menangkap mangsa dengan tarsi belakang perenggut
mereka, baik pada waktu menggantung atau terbang menuju batang-batang sambil
membuat gerakan-gerakan ayunan tungkai-tungkai belakangnya. Mangsa ditangkap
dengan tarsi belakang, kemudian disodorkan kebagian-bagian mulutnya, ditusuk,
dan hemilimf dan bagian-bagian lunak dihisap keluar. Mangsa mereka mencangkup
serangga bertubuh lunak seperti lalat, ngengat, ulat, dan aphid, dan terkadang
laba-laba. Laba-laba penggantung jantan
menarik betina dengan mengeluarkan feromon sex dari gelembung-gelembung
yang tersembul pada punggung abdomen dan kemudian memberikan kepada betina
seekor serangga korban yang tertangkap sebagai satu makanan perkawinan.
Terdapat tujuh jenis Bittacidae di bagian timur Amerika Utara dan Kalifornia.
Semua jenis Bittacidae menempatkan sayap di sepanjang sisi abdomen apabila
istirahat menggantung.
Famili
Panorpodidae - lalat kalajengking bermuka pendek
Dua
jenis dari Brachypanorpa terdapat di
bagian selatan pegunungan Appalachia dan dua di daerah-daerah hutan barat laut
Amerika Serikat, berwarna kekuningan kotor hingga coklat kekuningan memiliki
satu rostrum yang pendek. Embelan kelamin mirip pada panorpidae, tetapi tidak
diletakkan di atas punggung. Pada jenis bagian timur, betina memiliki sayap
yang meluas hanya sampai dasar abdomen, sdangkan pada daerah lain betina
memiliki sayap mencapai ujung abdomen atau sedikit melewatinya. Larva
menyerupai Scarabaeform, tidak mempunyai mata telah ditemukan di tanah di bawah
di bawah daerah berumput di dalam hutan dan diperkirakan makan zat-zat
tumbuh-tumbuhan. Imago meraut permukaan tanaman herba untuk makanan.
Famili
Meropeidae - lalat-lalat cocopet
Satu
jenis tunggal, Merope tuber Newman,
terdapat di bagian timur Amerika Serikat dan dekat Kanada, berwarna kecoklatan
kotor, panjangnya 10-12 mm, agak gepeng, dengan sayap yang relatif lebar
memiliki banyak venasi sayap melintang. Jantan memilki forsep seperti pada
cocopet. Umumnya memiliki kebiasaan menyembunyikan diri dan terkadang ditemukan
di bawah kayu gelondongan dan batu-batu karang.
Famili
Boreidae - lalat kalajengking salju
Memiliki
ukuran tubuh yang kecil (2-7,5mm) mencapai bentuk dewasa pada saat musim
dingin, umumnya seringkali terlihat di atas salju karena gerakan mereka dan
warna yang kontras, selain itu juga ditemukan di dalam lumut-lumut dimana larva
makan, sayap seperti kait dari yang jantan mengeras dan langsing dipai untuk
memegang betina, yang dibawa di punggungnya dapa waktu kawin. Famili ini
diwakili oleh dua jenis, Boreus brumalis Fitch,
satu jenis yang hitam mengkilat dan B.
Nivoriundus Fitch, berwarna coklat.
Ordo Strepsiptera
(Parasit-parasip bersayap terpuntir)
Strepsiptera adalah serangga-serangga yang
kecil, kebanyakan bersifat parasit pada serangga-serangga lain. Dua jenis
kelamin sangat berbeda. Yang jantan hidup bebas dan bersaya, sedangkan yang
betina tidak bersayap dan seringkali tidak bertungkai, dan pada jenis yang
parasitik mereka tidak meniggalkan induk semangnya.
Strepsiptera yang jantan kelihatan agak
seperti kumbnaag, dengan mata yang seperti rasberi, menonjol dan sungut
seringkali seperti juluran-juluran yang memanjang pada beberpa ruas.
Sayap-sayap depan menyusut menjadi struktur-struktur seperti gaya yang
menyerupai halter Diptera. Sayap-sayap belakang besar dan seperti selaput,
berbentuk kipas dan memiliki perangka sayapan yang menyusut (hanya
rangka-rangka sayap longitudinal). Betina-betina jenis dewasa yang hidup bebas
mempunyai kepala yang jelas, dengan sungut sederhana empat atau lima ruas,
bagian-bagian mulut pengunyah dengan mata majemuk. Betina-betina jenis
parasitis biasanya tidak mempunyai mata, sungut dan tungkai-tungkai, peruasan
tubuh sangat tidak jelas, kepala dan toraks bersatu. Metamorfosis sempurna.
Gambar 1.
Strepsiptera
Sejarah hidup bentuk-bentuk parasitik pada
ordo ini adalah agak kompleks dan mencakup hipermetamorfosis. Yang jantan, pada
waktu muncul, mencari dan kawin denga seekor betina yang tidak pernah
meninggalkan tubuh induk semangnya. Yang betina menghasilkan sejumlah besar
samapi ribuan larva yang kecil, yang keluar dari tubuhnya dan tubuh induk
semang ke tanah atau ke tumbuhan. Larva ini disebut triungulin-triungulin,
mempunyai mata dan tungkai yang berkembang bagus dan serangga-serangga yang
cukup aktif. Mereka menentukan tempat masuk dalam tubuh inang. Sekali masuk,
larva berganti kulit menjadi satu tahapan seperti cacing tidak bertungkai dan
makan dalam rongga tubuh induk semang. Sesudah beberapa kali berganti kulit,
serangga itu berpupa dalam kulit larva yang terakhir. Yang jantan, pada waktu
muncul, meninggalkan induk semang dan terbang berkeliling. Yang betina tetap
tinggal di dalam induk semang, dengan bagian anterior tubuhnya yang menonjol
antara ruas-ruas abdomen dari induk semang. Sesudah yang muda dihasilkan, yang
betina mati.
Jenis Orthoptera, Hemiptera, Hymenoptera, dan
Thysanura bertindak sebagai induk semang Strepsiptera. Induk semang tidak
selalu terbunuh, tetapi dapat mengalami kerusakan. Bentuk dan warna abdomen
mungkin dapat berubah, atau organ kelamin dapat rusak. Strepsiptera jantan yang
sedang berkembang biasanya menyebabkan kerusakan yang lebih parah pada induk
semangnya daripada yang betina.
Status Strepsiptera adalah kontroversial,
tetapi Pierce (1964) yang memberikan bukti yang meyakinkan bahwa mereka harus
diperlakukan sebagai ordo yang terpisah.
Famili Mengeidae
Famili ini diwakili di Amerika Serikat ioleh
dua jenis. Triozocera texana Pierce
terdapat di negara-negara bagian sebelah tenggra, dari Georgia samapi Texas.
Ini adalah suatu parasit dari cydnid Pangaeus
bilineatus (Say). Perissozocera
cryophila Johnson telah dilaporkan dari Kentucky dan Georgia. Induk semang
dari jenis ini tidak dikenal.
Famili Stylopidae
Serangga ini adalah famili yang terbesar dan
parasit pada lebah (Andrenidae, Halictidae, dan Hylaeinae), tetapi beberapa
adalah parasit pada tabuhan-tabuhan (Polistinae, Eurneninae, dan Sphecinae).
Famili Elenchinae
Kelompok ini adalah kecil (dua jenis Amerika
Utara di dalam genus Elenchus), tatapi anggota-anggotanya sangat tersebar luas.
Mereka adalah parasit-parasit dari peloncat-peloncat tumbuhan (Fulgoridae).
Famili Halictophagidae
Serangga ini adalah famili terbesar kedua
dalam ordo ini dengan kira-kira 14 jenis Amerka Utara. Anggota-anggotanya
adalah parasit-parasit dari peloncat-peloncat daun, peloncat-peloncat tumbuhan,
dan cengkerik-cengkerik cebol di dalam tanah.
Created By Ichsan, Badrus, Papa Richard, Agung, Ridwan, Wildan, Rudi, Evie