Season 1
Juni 2012..
Dua jam telah terlewati dan sekarang
menunjukkan pukul 06.00 am, wajah saya masih polos tanpa olesan make up
sedikitpun, terlalu banyak antrian,
terlalu lama mendandani, terlalu banyak bicara si empunya salon tiba-tiba
menyuruh saya untuk duduk didepan cermin, kemudian dia mulai melumuri wajah
saya dengan bahan-bahan yang konon bisa membuat orang jadi cantik. Entahlah
tetapi yang saya sadari setelah dilumuri oleh bahan itu semua orang yang berada
didalam salon itu terkesima melihat saya J
:p
“EVIE ADRIANI, SP..IPK 3,41..PREDIKAT KELULUSAN
SANGAT MEMUASKAN...” bersamaan dengan itu saya berjalan untuk pertama kalinya
menggunakan high heels, naik keatas
panggung dan menjabat satu persatu tangan mereka yang insya Allah saya akan
mengikuti jejak mereka, akan mengikuti prestasi dan gelarnya yaitu para
petinggi kampus. Aamiiin
Sehari setelah diwisuda, saya mendapat dua
gelar SP yaitu Sarjana Pertanian dan Sarjana Pengangguran. Berhubung saya
termasuk orang yang tidak nyaman jika tidak melakukan sesuatu yang bermanfaat,
maka saya memutuskan untuk mulai membuat surat lamaran kerja, riwayat hidup dan
mencopy serta men-scan ijazah serta transkip nilai sebanyak-banyaknya.
Agustus 2012...
Tiga bulan kemudian tanpa terasa sudah seratus
lebih lamaran yang telah saya masukkan, melalui emal, pos, antar langsung dan
mengikuti jobfair. Sudah banyak tawaran yang berdatangan.
Pertama kali mengikuti tes perusahaan
yaitu di PT. Smart yang dilaksanakan di kampus saya, saya mendapat sms pemberitahuan
bahwa pertemuannya jam 8 pagi. saya, uki, nono, ridho datang ke Lt.6 (tempat
tes), kami menunggu sekitar 2 jam kemudian ada sms konfirmasi dari perusahaan
kalau tesnya diundur jam 3 sore -__-“ (balik ke markas), pukul 2 teman saya
mengirim sms bahwa tesnya sudah dimulai. Saya nyaris terlambat, setelah soal
psicotest selesai dibagikan, saya melihat kesekeliling ruangan, dan saya
berguman dalam hati “wah hanya ada 3 wanita dengan kami diantara puluhan pria”
setelah diumumkan nama -nama yang lulus dan hanya saya wanita yang lulus psicotest
dan banyak juga pria yang tidak lulus. Selanjutnya tes yang kedua yaitu
wawancara. Berhubung saya no.urut dua dan no. Urut satu itu tidak lulus maka saya
dipanggil pertama kali untuk tes dan yang lainnya menunggu diluar ruangan. Ada
tiga orang pewawancara dan mereka secara bergantian menanyakan tentang hobby,
latar belakang keluarga, pengalaman organisasi dan alasan mendaftarkan diri di
perusahaan itu. Wawancara berlangsung sekitar 25 menit. Katanya jika lulus,
besoknya kami akan dihubungi oleh mereka. Dan ternyata saya tidak dihubungi,
kata temanku yang lulus yang diterima itu Cuma cowok. Yah sudahlah bukan reski saya
kerja disana J
(skefo yang keterima itu nono’, congratz no’ ^_^9).
Beberapa hari kemudian saya berada di PKP
Unhas, tempat dimana para pencari karyawan baru mengadakan seleksi karyawan
baru. Kali ini BRI yang sedang memasang stand di lantai 1 PKP Unhas. Antrian sangat
panjang hingga melewati dua pintu utama. Ada dua antrian, kiri dan kanan. Saya disebelah
kiri dan ketika saya menengok ke sebelah kanan, saya melihat uki sedang
mengenakan kemeja dan dasi, dan akhirnya saya melihat hampir semua orang
mengenakan pakaian yang amat sangat resmi. Para lelaki memakai kemeja plus dasi
dan celana kain serta sepatu pantovel yang sangat kinclong, bahkan saya bisa
bercermin di sepatu mereka. Para wanita mengenakan pakaian seperti pegawai bank
beneran dan ketika melihat ke bawah mereka (sepatu) dan membandingkan dengan punyaku
(OMG!!! Saya memakai sepatu teplek dan mereka memakai high heels) tapi saya
tetap PD, bermodalkan kemeja putih, celana kain abu-abu pinjaman kakak kost’an
dan sepatu teplek akhirnya saya bisa duduk di depan pewawancara. Dia menanyakan
soal tempat kerja impian saya, dengan polosnya saya bilang “mau bekerja di
perusahaan kelapa sawit sebagai pest and entomology staff dan saya malah curhat
soal impian saya yang ingin memajuka pertanian” dan setelah bersalaman dengan
si pewawancara, saya bangkit dari kursi saya berbalik melihat si pewawancara
tadi memperhatikan sepatu saya sambil tersenyum ( memang memalukan -_- )
Pernah saya dihubungi oleh perusahaan
pialang untuk wawancara, lokasinya di Jl. Sulawesi, sehari sebelumnya saya
berencana untuk mencari tahu lokasinya, takutnya besok nggak bisa datang on
time gegara mesti nyari alamat dulu, tetapi nggak ada yang bisa ngaterin aku,
sahabat di KSR pada sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Saya mau pergi
sendiri tapi baru nyadar kalau udah malam. Alhasil besoknya tepat pukul tujuh
pagi saya diantar oleh Vadly (sahabat saya). Dalam perjalanan saya dan vadly
celingak celinguk mencari kantor yang bertuliskan “Millenium Multi Finance”
setelah melewati benteng rotterdam baru kita menemukan kantor tersebut, dari
luar terlihat seperti ruko karena bangunannya. Setelah saya test psico dan
interview, akhirnya saya memutuskan untuk tidak menerima pekerjaannya, secara
gajinya Cuma sejuta perbulan, nah kalau di bagi dengan biaya saya sehari-hari
itu nggak cukup, mana pekerjaannya mesti nyari nasabah yang bisa ngeluarin uang
M’Man -_-“.
Bulan Ramadhan 2012, Kali ini disebuah
bank, namanya bank mega cek per cek ternyata bukan kerja di bank.nya tetapi
jadi pegawai asuransinya bank mega -__-“ dan ini Cuma bertahan 3 minggu shob
:p.
Selama
tiga minggu itu pernah ada yang menghubungi saya, katanya dari perusahaan
kelapa sawit di pontianak, dan menanyakan mengenai kesiapan saya untuk di
interview by phone dua hari setelah hari itu, dan saya langsung menyanggupinya.
Dua hari kemudian ketika saya berbincang-bincang dengan karyawan baru yang
basic.nya juga dari pertanian tiba-tiba ponsel saya berdering, saya melihat
nomor yang tertera pada layar ternyata dari perusahaan kelapa sawit yang di
pontianak itu, segera saya tarik nafas panjang dan menenangkan diri beberapa
detik lalu menjawab telponnya, wawancaranya sekitar setengah jam lebih dan ada
tiga penanya. Dan ketika saya mematikan telpon atau selesai wawancara, si
karyawan baru yang dari tadi sepertinya menguping pembicaraan saya berkata
“tadi kamu ujian yah?” -_-“ bagaimana tidak, pertanyaannya hampir tentang
soal-soal yang ada pada saat saya kuliah dulu, tentang pestisida lah, PHT lah,
bahkan tentang nama-nama ilmiah serangga dan tanaman. Beberapa hari kemudian
saya disuruh untuk mengisi surat kesanggupan untuk bekerja disana. Katanya
formulirnya sudah dikirim ke alamat email saya, malam harinya saya segera
menghubungi kakak angkat saya yang selalu memberi saran dan motivasi, katanya
“cari tahu dulu mengenai perusahaannya, di pontianak yah?? Hmm jauh dari
tempatku. Memangnya kamu punya keluarga disana? Khawatir nanti kamu disana
butuh sesuatu tapi nggak ada kerabat yang bisa bantu, tapi terserah kamu kok,
saya bangga kalau kamu bisa mandiri dan kerja di tempat yang jauh dari
keluarga, tapi ingat yah vie, kamu itu cewek” setelah itu saya menghubungi kak
neni (kakak kandung saya) dan dia ngasih nomer om yang tinggal ti tarakan
kalimantan, katanya minta saran sama om disana. Setelah saya menghubungi om
yang baru juga kenal setelah di hubungi ini dan berbekal kesok kenalan akhirnya
om saya bilang “kamu lulusan pertanian? Ok nanti om cariin kerja disini banyak
perusahaan kelapa sawit, kamu nggak usah ke pontianak, jauh. yah” akhirnya saya
memutuskan untuk menolak tawaran kerja yang di pontianak. Setelah saya mengirim
surat lamaran ke Tarakan dan beberapa hari kemudian ada kabar bahwa om saya
meninggal dunia. Innailahi wa inna ilahi rajiunnn.. “bukan takdir saya kerja di kalimantan”
Bukannya saya tidak berusaha jadi pegawai
asuransi tetapi hampir semua keluarga besar sudah saya tawari tetap saja nggak
ngaruh buat karir secara mereka udah punya asuransi dari dulu -_-“ walaupun
saya pernah down dan stand up again couse motivated dari kakak sepupu yang
bilang bahwa “kamu harus bisa seperti Merry Riana yang awalnya Cuma jadi
pegawai asuransi dan akhirnya bisa bebas secara finansial sebelum usia 30
tahun” dan saya berusaha belajar mengenai asuransi tapi lama-lama saya tertekan
akibat nggak punya nasabah sedangkan rekan-rekan kerja yan lain sudah punya n
then saya mutusin untuk resign dari perusahaan tersebut dengan alasan keterima
ditempat lain yang sesuai jurusan gue :p, ehm begini cara saya ngundurin diri
“waktu itu saya dengan basa basi masuk ke ruangan bu manager kemudian duduk
membaca berkas asuransi kemudian saya mengirim sms ke sahabat saya, namanya
fitto “telponka dulu, saya matikanji” setelah itu hp saya berdering dan saya langsung menekan
tombol merah dan mengangkatnya “halo, oh iya pak.. keterima yah pak, wah
makasih banyak pak” saya sengaja membesarkan volume suara saya agar bu manager
mendengarnya, dan akhirnya berhasil saya kemudian kemudian mengundurkan diri
dengan memasang wajah sedih” dan akhirnya saya pulang dengan wajah riang :P
0 komentar:
Posting Komentar