Rabu, 03 November 2010 0 komentar

FOTO BARENG ABANG RADITYA DIKA

Pengalaman yang tak terlupakan...
sungguh sangat amat bangeddzzz sekali...grogi ku abizzz abizzz




gara-gara org di "...." neah ngasih info yang salah...katanya acaranya di mulai jam 4 sore tapi ternyata acaranya di mulai jam setengah 3...ih..jadi ketinggalan deh...tapi nggak pa2 deh...yang jelas bisa bincang2 plus ngobrol bareng raditya dika...pas giliran gw yang dapet kesempatan buat foto bareng ama bang radith, dia nanya nama gw plus kuliah di mana?? wadoh seneng banget deh...apalagi pas pisahan, radith bilang "makasih yah evie" hahahaha seneng banget dah...makasih buat indha n ical shabat gw yg udah mau nemenin gw liatin radith...that's all thanks banget buat Showbiz Maxindo yg udah ngundang radith datang ke kota daeng "makassar"
Minggu, 10 Oktober 2010 0 komentar

PEndapat teman2 ku tentang motor di jalan raya

PERTANYAANKU_
aSSalamu alaikum…mauka` nanya..apakah motor itu dikatakan solusi atau masalah dalam ketertiban di jalan raya…??? Bagi donkz pendapatnya_tengkyu…^_^
1.      Absach:          ”Kita harus liat dari sudut pandang mana dulu, kalau motor itu di gunakan dengan baik yah bermanfaat tapi kalau di pakai untuk ngebut-ngebutan di jalan raya itu yang bermasalah.
2.      Vivin:  “Motor sebenarnya solusi bagi transportasi bila pemerintah belum mampu mengadakan alat trans umum yang lebih murah dan nyaman. Namun keberadaannya yang semakin meningkat tiap tahun (Ex: karena lebih simple dan di dukung kemudahan financing (pembelian)) tidak diikuti oleh peningkatan luas jalan akibatnya kemacetan. Aspek polusi, pemborosan BBM dan kenyamanan konsumen pun tetap menjadi masalah lain dalam transportasi, upaya yang harus dilakukan adalah pencarian trans alternative adalah memperbaiki kualitas kendaraan umum yang ada.
3.      Nango: “Solusi bagus untuk berkendara, tetapi berdampak negative kalau motornya kebanyakan di jalan karena bikin macet.
4.      Imma: Motor itu merupakan masalah dalam ketertiban kendaraan di jalan raya karena biasanya motor itu lebih susah di atur. Memang dari segi fisik dia lebih kecil daripada mobil kenyataannya dialah yang jadi masalah karena motor sering balap-balapan liar dan belum lagi mengeluarkan polusi udara dll.
5.      Fadly Agro:    Tergantung kondisi jalan rayanya. Kalau jalan raya tingkat kepadatan kendaraannya tinggi, motor akan jadi penyebab permasalahan (Kemacetan, polusi, kecelakaan).
6.      Haidir: Bukan masalah atau solusi, kebanyakan pengendara motor suka-sukanya. Kalau tambah banyak motor akan macet. Kalau pemerintah bisa bikin transportasi missal yang bagus dan murah itu yang paling baik.
7.      Ikbal:  Selama mematuhi peraturan lalu lintas saya rasa iya, akan menjadi solusi.
8.      Nunu:  Masalah karena sekarang kendaraan bermotor bertambah banyak jadi sudah tidak bisa di kendalikan, jalur khusus buat kendaraan bermotor juga hanya awal-awalnya saja di tekankan tetapi lama kelamaan akan terlupakan.
9.      KSR Kak Sri:    Akan menjadi solusi jika bermanfaat bagi diri dan orang lain dan menjadi masalah jika melanggar tata tertib dan hukum yang berlaku terlebih lagi jika merugikan orang lain.
10.  Uphe:  Motor termasuk masalah dijalan raya kalau dia tidak mematuhi peraturan lalu lintas selain itu buangannya juga menyebabkan polusi udara.
11.  Sry Kirei:         Semua itu pasti ada manfaat dan kerugiannya, tergantung dari si pengendara.
12.  Rhanty Soil:    Solusi, karena dapat mempermudah dalam keseharian, tinggal bagaimana kebijaksanaan pengendaranya dalam menaati peraturan.
13.  Yusri:  Bukan Solusi atau masalah (Trus apa donk???)
14.  Nono’: Bukan solusi atau masalah di jalan raya tetapi kendaraan di jalan raya(Ckckck betul-betul pemikiran ngga’ di harapkan)
15.  KSR Kak Hajar:           Angka pemakaian motor hingga tahun ini membludak dan kemacetan terjadi di mana-mana sehingga polusi menambah angka kesakitan seperti ISPA dll.
16.  Fitto’:  Masalah, karena kalau kendaraannya banyak kan bisa mengganggu ketertiban.
17.  Radja:  Sebenarnya tergantung dari yang mengendarai, motor jadi solusi ketika kita mengejar waktu tetapi dapat juga jadi masalah dalam ketertiban ketika kita kebut-kebutan di jalan tanpa fikirkan pengguna lain di jalan.
18.  Kak Ikha Proteksi:    Kalau saya masalah karena mengurangi fungsi mobil.
19.  Hamzah:         Motor bukan masalah dalam ketertiban jalan raya, meskipun banyak motor ketertiban jalan raya tetap bisa bagus, asalkan orangnya mau tertib, kalau di bilang solusi bukan juga, solusi menurut saya adalah pengendaranya dan infrastrukturnya.
20.  Kak Hana:       Solusi dibandingkan mobil karena motor bisa menggunakan kapasitas jalan seefisien mungkin hemat BBM untuk persediaan SDA yang sustainable.

Rabu, 22 September 2010 0 komentar

darah memang sangat berarti

hari ini ada sekitar tujuh orang yang membutuhkan darah...itu hanya di ksr pmi uh. belum lagi di tempat-tempat lain yang tersebar di seluruh pelosok bumi. keluarga mereka yang membutuhkan darah berusaha untuk mencarikan pendonor dan kita yang memiliki berat diatas 45 kg dan juga tidak memiliki hobby begadang sekiranya dengan sukarela mendonorkan darah kita kepada sesama. krna "setetes darahmu sangat berarti bagiku" ucapan yang dipikirkan oleh si korban atau orang yg membutuhkan darah. dan tidak menutup kemungkinan jika suatu saat nanti kita yang akan membutuhkan darah. who know???
Kamis, 02 September 2010 0 komentar

ALL ABOUT WALANG SANGIT

Walang Sangit (Leptocorisa Acuta Thunberg)

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hemiptera
Famili : Alydidae
Genus : Leptocorixa
Spesies : Acuta
Author : Thunberg


Daerah Sebaran
Walang sangit (L. acuta) mempunyai daerah sebaran yang sangat luas, hampir di semua negara produsen padi. Daerah penyebaran L. acuta) antara Asia Tenggara, Kepulauan Fiji, Australia, Srilangka, India, Jepang, Cina, Pakistan dan Indonesia (Harahap dan Tjahyono, 1997).
Di Indonesia L. Acuta tersebar di daerah Jawa, Bali, Sumatera, dan Sulawesi (Baehaki, 1992).

Tanaman inang
Walang sangit selain menyerang tananamn padi yang sudah bermalai dapat pula berkembang pada rumput-rumputan seperti Panicium crusgalli L., Paspalum dilatatum Scop., rumput teki (Echinocloa crusgalli dan E. colonum) (Baehaki,1992).

Bioekologi dan Morfologi
Walang sangit (L. acuta) mengalami metamorfosis sederhana yang perkembangannya dimulai dari stadia telur, nimfa dan imago. Imago berbentuk seperti kepik, bertubuh ramping, antena dan tungkai relatif panjang. Warna tubuh hijau kuning kecoklatan dan panjangnya berkisar antara 15 – 30 mm (Harahap dan Tjahyono, 1997).
Telur. Telur berbentuk seperti cakram berwarna merah coklat gelap dan diletakkan secara berkelompok. Kelompok telur biasanya terdiri dari 10 - 20 butir. Telur-telur tersebut biasanya diletakkan pada permukaan atas daun di dekat ibu tulang daun. Peletakan telur umumnya dilakukan pada saat padi berbunga. Telur akan menetas 5 – 8 hari setelah diletakkan. Perkembangan dari telur sampai imago adalah 25 hari dan satu generasi mencapai 46 hari (Baehaki, 1992).



Nimfa.
Nimfa berwarna kekuningan, kadang-kadang nimfa tidak terlihat karena warnanya sama dengan warna daun. Stadium nimfa 17 – 27 hari yang terdiri dari 5 instar (Harahap dan Tjahyono, 1997).
Imago. Imago walang sangit yang hidup pada tanaman padi, bagian ventral abdomennya berwarna coklat kekuning-kuningan dan yang hidup pada rerumputan bagian ventral abdomennya berwarna hijau keputihan. Bertelur pada permukaan daun bagian atas padi dan rumput-rumputan lainnya secara kelompok dalam satu sampai dua baris (Rismunandar, 2003).
Aktif menyerang pada pagi dan sore hari, sedangkan di siang hari berlindung di bawah pohon yang lembab dan dingin (Baehaki, 1992).

Iklim Mikro
Perkembangan yang baik bagi hama Walang sangit terjadi pada suhu antara 27 – 30 C. Perkembangan Walang Sangit telah diketahui Gejala Serangan dan Kerusakan yang ditimbulkanterjadi pada waktu temperatur sedang, curah hujan rendah dan sinar matahari terang. Walang sangit dapat berkembang biak di lahan dataran rendah maupun di dataran tinggi (Mudjiono, 1991).

Gejala Serangan dan Kerusakan yang ditimbulkan
Nimfa dan imago mengisap bulir padi pada fase masak susu, selain itu dapat juga mengisap cairan batang padi. Malai yang diisap menjadi hampa dan berwarna coklat kehitaman. Walang sangit mengisap cairan bilir padi dengan cara menusukkan styletnya.
Nimfa lebih aktif daripada imago, tapi imago dapat merusak lebih banyak karena hidupnya lebih lama. Hilangnya cairan biji menyebabkan biji padi mengecil jika cairan dalam bilir tidak dihabiskan. Dalam keadaan tidak ada bulir yang matang susu, maka dapat menyerang bulir padi yang mulai mengeras, sehingga pada saat stylet ditusukkan mengeluarkan enzim yang dapat mencerna karbohidrat.


Pengendalian
Serangan walang sangit dapat dikendalikan dengan berbagai cara misalnya melakukan penanaman serempak pada suatu daerah yang luas sehingga koloni walang sangit tidak terkonsentrasi di satu tempat sekaligus menghindari kerusakan yang berat.
Pada awal fase generstif dianjurkan untuk menanggulangi walang sangit dengan perangkap dari tumbuhan rawa Limnophila sp., Ceratophyllum sp., Lycopodium sp. dan bangkai hewan : kodok, kepiting, udang dan sebagainya. Walang sangit yang tertangkap lalu dibakar.
Parasit telur walang sangit yang utama adalah Gryon nixoni dan parasit telur lainnya adalah Ooencyrtus malayensis (Baeheki, 1992).
Walang sangit dapat tertarik pada bau-bau tertentu seperti bangkai dan kotoran binatang, beberapa jenis rumput seperti Ceratophyllum dermesum L., C. Submersum L., Lycopodium carinatum D., dan Limnophila spp. Apabila walang sangit sudah terpusat pada tanaman perangkap, selanjutnya dapat diberantas secara mekanik atau kimiawi (Natawigena, 1990).
Pengendalian kimiawi dilakukan dengan menggunakan insektisida yang dianjurkan dan aplikasinya didasarkan pada hasil pengamatan. Apabila terdapat dua ekor walang sangit per meter persegi (16 rumpun) saat padi berbunga serempak sampai masaka susu, saat itulah dilakukan penyemprotan. (Harahap dan Tjahyono, 1997). Walang sangit dewasa dapat dikendalikan dengan insektisida monokrotofos. Insektisida yang efektif terhadap walang sangit adalah BPMC dan MICP.

Minggu, 29 Agustus 2010 0 komentar

KOHATI (KORPS HMI WATI)

KOHATI adalah singkatan dari Korp HMI-wati, yang merupakan salah satu badan khusus HMI yang bertugas membina, mengembangkan dan meningkatkan potensi HMI-wati dalam wacana dan dinamika gerakan keperempuanan. KOHATI didirikan pada tanggal 2 Jumadil Akhir 1386 H, bertepatan dengan tanggal 17 September 1966 pada Kongres HMI ke-8 di Solo. Secara detail mengenai kelembagaan ini dapat dilihat dalam folder PDK (Pedoman Dasar Kekohatian).


KOHATI sebagai salah satu badan khusus yang ada di HMI (pasal ‘57’ ART HMI) memiliki bidang kerja yang sangat khusus dan visioner, yakni keperempuanan. Bicara mengenai perempuan bukanlah hal yang terdengar asing di lingkungan kita, apalagi di kalangan aktivis dan juga sebagai mahasiswa. Pembicaraan mengenai perempuan itu tidak jauh dari seputar fisik perempuan, peran perempuan–publik dan domestik, tenaga kerja perempuan, kekerasan dalam rumah tangga, dan segala isu lain yang menyangkut perempuan. Memang terdengar menjadi begitu spesialnya makhluk yang bernama perempuan ini, sehingga banyak didiskusikan di berbagai kalangan di berbagai tempat. Dan HMI, sebagai organisasi mahasiswa pertama di Indonesia juga harus berstrategi untuk mengembangkan misinya dalam bidang keperempuanan ini.


Sebagai organisasi kader, misi HMI dapat ‘dibantu’ dikembangkan dalam bidang keperempuanan. Namun perubahan yang mendasar dapat dilakukan dalam suatu wadah pengembangan organisasi, yang di HMI disebut dengan KOHATI. Eksistensi KOHATI menjadi satu hal yang sangat penting, karena ia menjadi “laboratorium hidup” dalam menghasilkan HMIWati yang berkualitas menghadapi masa depan. Kualitas yang dihasilkan adalah kualitas terbaik sebagai seorang putri terhadap orang tuanya, seorang ibu bagi anak-anaknya, seorang istri bagi suaminya kelak, serta menjadi seorang anggota masyarakat.

Adalah suatu hal naif bila dikatakan eksistensinya menjadi kehilangan makna. Di kelompok manapun, suatu kelembagaan berdasarkan segragasi seks niscaya diperlukan. KOHATI (Korp HMI Wati) sebagai sebuah lembaga keperempuanan yang ada di Himpunan Mahasiswa Islam tentulah juga memiliki peran penting dalam pergerakan perempuan di Indonesia. Sejak didirikannya pada tanggal 17 September 1966, peranannya dirasakan bukan hanya di lingkungan internal organisasi, namun pula masyarakat secara keseluruhan.

Sebagai lembaga perkaderan, KOHATI sesungguhnya memiliki tujuan yang mulia, yakni terbinanya muslimah yang berkualitas insan cita. Berbagai dinamika perkembangan KOHATI dari periode ke periode menunjukkan karakter dan pencirian yang berbeda-beda. Misalnya saja dapat dilihat pada awal pembentukannya, terdapat tiga semangat yang melatarbelakangi lahirnya KOHATI ini, yakni eksistensi, aktualisasi serta akselerasi.

Eksistensi yang dimaksud adalah adanya suatu semangat dan kesadaran dari kaum hawa untuk dapat menjadi subjek dalam pembangunan bangsa. Sedangkan, aktualisasi bermaksud untuk menyatakan dalam tindakan nyata untuk mengadakan pembaharuan dan perbaikan dalam menghadapi tantangan zaman yang senantiasa berubah. Serta, akselerasi adalah semangat dalam melakukan percepatan peran sosiologis dan politis, yang ditunjukkan sebagai lembaga.

Tentulah sejak didirikan, KOHATI mengalami tantangan zaman yang luar biasa mempengaruhinya. Almarhum Anniswati secara luar biasa pula pernah menuliskan bahwa ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian kita bersama dengan keberadaan lembaga ini. Hal tersebut antara lain peningkatan kualitas KOHATI secara periodik dan kontinue di tingkat pusat, regional dan cabang; kepemimpinan KOHATI yang handal, kompak dan terdiri atas berbagai disiplin ilmu, adanya pemanfaatan para alumniwati di setiap periode bagi perkembangan KOHATI; adanya pembinaan langsung dari HMI; serta berbagai program tukar informasi. Dikatakan luar biasa karena keseluruhan yang disebutkan oleh beliau masih dirasakan sampai sekarang.


RELEVANSI KOHATI MASA KONTEMPORER

Sebuah thesis yang pernah dituliskan oleh seorang aktivis pergerakan perempuan, Shalah Qazan, di antaranya secara lantang, ia menuliskan bahwa suatu gagasan tanpa pergerakan akanlah lenyap dan terlupakan. Pergerakan tanpa mesin penggerak seperti suatu organisasi juga akan mati. Tentu kita juga sering mendengar sebuah pepatah yang amat terkait dengan thesis tersebut; suatu kebaikan yang tidak terorganisir akan dapat dikalahkan oleh suatu keburukan yang terorganisir.


Demikian pula halnya dengan peranan KOHATI. Masyarakat di luar sana, baik secara lokal, nasional dan ataupun internasional banyak membahas berbagai isu tentang keperempuanan. Persoalan ini sudah menjadi persoalan setiap daerah, dan bahkan sampai menjadi isu internasional. HMI harus dapat merespons hal yang dimaksud.


Salah satu yang diperlukan dalam melakukan perubahan itu adalah perluasan networking. Hal tersebut memerlukan sisterhood yang kuat. Sebagai suatu lembaga semi otonom yang ada di HMI, atau sebagai lembaga sayap keperempuanan yang ada di HMI tentulah kita tidak ingin ketinggalan isu. Perlu ada suatu pembahasan khusus tentang isu tersebut yang tertuang dalam suatu kelembagaan yang terstruktur, dan KOHATI-lah lembaga yang dipunyai HMI. Karenanya, sekali lagi ditekankan, gagasan tanpa pergerakan akan mati. Kita adalah perempuan yang sarjana dan sarjana yang perempuan. We have to do something! Majulah Tabah HMI wati, Harapan Bangsa, Membina Masyarakat Islam Indonesia!

Rabu, 04 Agustus 2010 2 komentar

pertama masuk kmpus di semester 5

mulai sesuatu yg baru untuk mulai hari yang baru...
ambil mata kuliah yang memusingkan.....
iehgh ada yg datang mengacaukan tulisan di blogku...
 
;